Indonesia mempunyai masalah kasus gizi kurang pada anak yang cukup berat baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Kabupaten Kuningan yang merupakan Kabupaten Lokus Stunting pada tahun 2017 yang memiliki prevalensi anak stunting yaitu sebanyak 4677 anak (5,7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting pada anak usia 24–36 Bulan di Kec. Cigandamekar Kab. Kuningan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 174 ibu yang memiliki anak usia 24-36 bulan. Analisis yang digunakan yaitu analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting pada anak usia 24-36 bulan dengan nilai p-value = 0,000 dan nilai PR =1,86 (CI 95% = 1,344-2,583). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara kunjungan antenatal care dengan kejadian stunting pada anak usia 24–36 Bulan di Kec. Cigandamekar. Peneliti menyarankan kepada ibu hamil bahwa kunjungan antenatal care harus berkualitas untuk mengurangi resiko kejadian anak stunting.
Secara nasional pernikahan dini dengan pasangan usia di bawah 16 tahun sebanyak 26,95%. Data Desa Malausma terdapat 23 orang (30%) yang menikah usia dini. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian pernikahan usia dini pada wanita usia muda di Desa Malausma. Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 75 responden. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat korelasi antara pola asuh orang tua dengan kejadian pernikahan usia dini pada wanita usia muda dengan nilai p=0,000. Data penelitian menunjukan bahwa responden dengan pola asuh otoriter yang menikah usia dini terdapat 8 orang (53,3%), responden dengan pola asuh demokratis yang menikah usia dini terdapat 1 orang (2,9%) dan responden dengan pola asuh permisif yang menikah usia dini terdapat 14 orang (53,8%). Kesimpulan: terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian pernikahan usia dini pada wanita usia muda di Desa Malausma Kecamatan. Diharapkan orang tua bersikap bijak dalam membimbing dan mengarahkan anak, sehingga anak bisa memilih keputusan dengan tepat khususnya dalam masalah pernikahan.
Pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi gangguan tidur paling sering terjadi karena tingkat stres yang tinggi bisa memicu menurunnya kesehatan. selain stres, pola tidur yang buruk juga dapat mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Laporan Riskesdas (2018) angka kejadian gangguan emosional (stres) pada kelompok usia ≥ 15 tahun sekitar 8,9%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cros sectional. Populasi sebanyak 178 mahasiswa, dengan teknik simple random sampling, sampel berjumlah 123 responden. Analisa data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat menunjukan hampir sebagian besar responden (46,3) mengalami kategori stres sedang, sebagian besar responden (75,6%) mengalami pola tidur yang buruk dan sebagian responden (74,0%) memiliki kebugaran tubuh yang tidak bugar. Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000. Terdapat hubungan antara stres dan pola tidur dengan kebugaran tubuh mahasiswa tingkat akhir program studi S1 Keperawatan kampus 1 di STIKes Kuningan. Diharapkan mahasiswa dapat mengontrol stres dan pola tidur, sehingga mahasiswa dapat memiliki kebugaran tubuh yang bugar.
The Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is around 90% at the time of delivery. in Indonesia until 2018 the Maternal Mortality Rate is still high at 305 per 1000 live births[1]. This is caused by postpartum bleeding due to several factors such as uterine atony and perineal rupture. The research objective was to determine the relationship between birth weight of infants and perineal rupture in Primipara at Japara Public Health Center, Kuningan Regency in 2019. The research method was analytic with a cross sectional approach, sampling with a total sampling technique with a total of 52 mothers giving birth. The instrument used was a checklist sheet and the analysis used Spearman Rank. Based on the results of the univariate analysis study, most mothers gave birth to babies with normal birth weight, namely around 59.6%, while most of the mothers experienced perineal rupture, namely around 51.9%. The results of the bivariate analysis showed a value (p = 0.09), this indicated that there was a significant relationship between birth weight of infants and perineal rupture in mothers who gave birth. It was concluded that there was a significant relationship between birth weight of infants and perineal rupture in mothers who gave birth. It is hoped that midwives will always carry out labor management in accordance with the standards of normal delivery care when giving birth and teach pregnant women how to massage the perineum.
Penyakit hipertensi yang dialami oleh masyarakat tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga memerlukan banyak upaya yang perlu dilakukan, diantaranya adalah perubahan gaya hidup, pengembangan pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi serta memaksimalkan berbagai cara untuk mengontrol tekanan darah supaya tidak terjadi komplikasi. Salah satu usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan terjadinya lonjakan penyakit hipertensi yaitu bisa dilakukan dengan cara olahraga seperti senam anti hipertensi. Melakukan kegiatan senam sangat berguna bagi penatalaksanaan hipertensi sehingga permeabilitas membrane meningkat pada otot yang berkontraksi, akibatnya saat senam dilakukan secara teratur maka dapat memperbaiki pengaturan tekanan darah. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan dapat menurunkan kejadian hipertensi serta peningkatan pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan intervensi langsung dalam penanggulangan hipertensi yang berjalan dengan lancar dan kondusif. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menghitung pre dan post senam hipertensi. Hasil uji paired sampel t-test didapatkan þ= 0,000 < α=0,05 sehingga H0 ditolak H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum senam hipertensi lansia 151.86 mmHg, diastolik 95,04 mmHg dan rata-rata tekanan darah sistolik sesudah senam hipertensi lansia 91,20 mmHg, diastolik 91,18 mmHg. Kesimpulan pengabdian masyarakat ini yaitu senam hipertensi lansia berpengaruh terhadap tekanan darah lansia hipertensi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.