Masalah anak pendek (stunting) menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Adanya kasus Stunting di Desa Kutawaringin diperlukan program pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat menekan angka stunting dan memberdayakan masyarakkat untuk mengkonsumsi pangan yang beragam di wilayah lokus stunting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya mendorong pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang, dan aman dengan menggunakan pangan lokal sebagai dasar ketahanan pangan bagi rumah tangga di daerah Desa Kutawaringin.di Desa Kutawaringin Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di Desa Kutawaringin dengan sasaran 24 ibu yang memiliki balita baik yang stunting atau bukan stunting. Metode yang digunakan dalam melakukan kegitan ini yaitu metode kuantitatif dengan cara mengisi kuesoner pre – test dan post – test. Analisis data menggunakan perhitungan Wilcoxon dengan nilai a = 0,05. Hasil nilai rata-rata peserta kegiatan penyuluhan stunting mengalami peningkatan dari 2,71 menjadi 2,96 setelah diberikan penyuluhan. Pada Uji Wicoxon didapatkan p value=0,034, artinya ada perbedaan pengetahuan pada peserta antara sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai stunting. Terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting setelah di berikan penyuluhan stunting. Masyarakat mengetahui nilai gizi pada MP-ASI menggunakan pangan lokal.