Data BPS untuk tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa petani Indonesia sudah sejahtera dengan nilai tukar petani mencapai >100. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh peran gender dan interaksi suami-istri terhadap indeks kebahagiaan keluarga petani. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif dengan desain crosssectional study. Pengumpulan data primer menggunakan teknik wawancara melalui kuesioner. Pada penelitian ini, sampel dipilih secara purposive di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kriteria suami adalah bekerja sebagai petani padi sawah serta istri bekerja yang menghasilkan uang. Jumlah sampel 70 orang. Hasilnya, kategori untuk variabel peran gender, interaksi suami-istri, serta indeks kebahagiaan keluarga petani adalah sedang. Ada perbedaan peran gender serta interaksi suami-istri keluarga petani setiap masanya. Data uji regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh usia suami, pendapatan per kapita keluarga, serta interaksi suami-istri terhadap indeks kebahagiaan keluarga petani. Semakin tinggi usia suami, semakin besar pendapatan per kapita dan semakin intens interaksi suami-istri, semakin sejahtera keluarga petani. Implikasi penelitian adalah perlunya peningkatan indeks kebahagiaan petani melalui peningkatan pendapatan per kapita dan interaksi keluarga khususnya interaksi antara suami dan istri. Kata kunci: indeks kebahagiaan, interaksi suami-istri, masa tanam, masa tunggu, peran gender
Sharing of Roles, Level of Husband-Wife Interaction and Its Effect on Happiness Index Family Farmers in Two Times