Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab atas konsumsi dan produksi, sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Menurut data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang, pada tahun 2021, diperkirakan jumlah sampah organik yang dihasilkan setiap hari di wilayah Desa X berkisar antara 16,13 hingga 18,43 ton. Jumlah sampah organik yang tinggi ini menjadi masalah utama dalam hal kebersihan dan kesehatan lingkungan di wilayah tersebut. Masyarakat di Bank Sampah Desa X mencoba memanfaatkan sampah organik dengan cara menggunakannya sebagai pakan untuk larva lalat (maggot), namun tingkat keberhasilannya baru mencapai 30%. Penelitian di Desa X pada bulan Oktober 2023 bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan strategi dalam mengoptimalkan budidaya maggot. Sampel terdiri dari tiga informan, yaitu pihak Desa X, direktur Bank Sampah X, dan staf Desa X. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan teknik analisis untuk perumusan strategi adalah analisis Fishbone Diagram. Berdasarkan analisis tersebut, faktor penyebab permasalahan di Bank Sampah X antara lain: kurangnya pengetahuan dan pelatihan, mesin sudah usang dan dana tidak mendukung, kurangnya sarana dan prasarana, karakteristik sampah yang tidak sesuai, kurangnya komunikasi dan pemantauan, kurangnya peran karang taruna setempat, adanya predator maggot, dan kurangnya peran karang taruna setempat. Kegiatan pemantauan dan evaluasi merupakan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.