2019
DOI: 10.15416/ijcp.2019.8.2.91
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Pemberian Terapi Cairan Inisial Dibandingkan Terapi Cairan Standar WHO terhadap Lama Perawatan pada Pasien Demam Berdarah di Bangsal Anak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

Abstract: AbstrakDemam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Kasus DBD di Kabupaten Bantul pada tahun 2016 berjumlah 1.706 dengan 13 kematian. Salah satu kunci keberhasilan terapi pada pasien DBD adalah menjaga tercukupinya kebutuhan cairan pasien selama fase kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian terapi cairan inisial terhadap perbaikan klinis, laboratoris dan lama rawat inap dibandingkan terapi standar WHO pada pasien dengue fever (DF) dan de… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Tidak diperlukan antibiotik karena DBD adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri. 14 Pembinaan pada pasien ini dilakukan dengan melakukan intervensi pada pasien beserta keluarganya sebanyak tiga kali kunjungan, yaitu identifikasi masalah awal (kunjungan pertama), intervensi (kunjungan kedua), dan evaluasi (kunjungan ketiga). Kunjungan pertama dilakukan pada Sabtu, 13 Agustus 2022.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tidak diperlukan antibiotik karena DBD adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri. 14 Pembinaan pada pasien ini dilakukan dengan melakukan intervensi pada pasien beserta keluarganya sebanyak tiga kali kunjungan, yaitu identifikasi masalah awal (kunjungan pertama), intervensi (kunjungan kedua), dan evaluasi (kunjungan ketiga). Kunjungan pertama dilakukan pada Sabtu, 13 Agustus 2022.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Penatalaksaan DBD berbasis wilayah dilakukan dengan menajemen demam berdarah yang terdiri dari 3 kegiatan yaitu pencairan dan pengobatan kasus secara pro aktif, gerakan lingkungna bersih, dan penggalangan masyarakat untuk melakukan getas DBD (Kemenkes RI, 2010). Penatalaksaan pada pasein yang telah terdiagnosa adalah dengan memberikan terapi cairan untuk mencegah terjadinya perembesan plasma yang biasanya terjadi pada hari ke 3 hingga hari ke 6 (Rahmawati et. al., 2019).…”
Section: Jci Jurnal Cakrawala Ilmiahunclassified