[Bahasa]: Kasus kesehatan reproduksi yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kasus seks pra-menikah yaitu sebesar 15-20% dari total remaja. Di Yogyakarta khususnya, tercatat peningkatan kasus kehamilan di luar nikah mencapai 462 kasus. Selain itu, pengajuan dispensasi pernikahan dini juga meningkat menjadi 494 permohonan dari jumlah pengajuan dispensasi tahun sebelumnya yaitu sebesar 271 permohonan. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, edukasi terkait makna dan peran penting kesehatan reproduksi terhadap remaja sangat diperlukan terutama bagi wilayah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses informasi. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja tentang kesehatan reproduksi dan dampak pergaulan bebas sebagai upaya preventif munculnya permasalahan kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Target pengabdian kepada masyarakat ini adalah remaja di Dusun Sidorejo RT 06, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah observasi, wawancara, focus group discussion, penyuluhan, diskusi, dan tanya jawab. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan kognitif para remaja terkait pentingnya kesehatan reproduksi. Selain itu, pengetahuan dan pemahaman tentang dampak pergaulan bebas juga meningkat secara signifikan. Ini menunjukkan bahwa edukasi melalui program pengabdian kepada masyarakat ini efektif dalam membangun pengetahuan dan kesadaran remaja terhadap kesehatan reproduksi dan dampak pergaulan bebas.
Kata Kunci: edukasi, kesehatan reproduksi, pergaulan bebas, remaja
[English]: The most cases of reproductive health that occur in Indonesia are cases of pre-marital sex, which is 15-20% of the total adolescents. Particularly in Yogyakarta, there was an increase in cases of pregnancies outside of marriage reaching 462 cases. In addition, the application for dispensation for early marriage also increased to 494 applications from the previous year which was 271 applications. This is due to the lack of knowledge of adolescents about reproductive health. Therefore, education related to the meaning and important role of reproductive health for adolescents is very necessary, especially for rural areas that have limited access to information. This community service program aims to provide education to adolescents about reproductive health and the impact of promiscuity as a preventive measure for the emergence of reproductive health problems among adolescents. The target of this program is youth in Sidorejo Hamlet RT 06, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul. The methods used in this community service were observation, interview, focus group discussion, counseling, discussion, and question and answer. The results of this program indicate an increase in awareness and cognitive of adolescents regarding the importance of reproductive health. In addition, knowledge and understanding of the impact of promiscuity also increased significantly. This shows that education through this program is effective in building adolescent knowledge and awareness of reproductive health and the impact of promiscuity.
Keywords: education, reproductive health, promiscuity, adolescents