2020
DOI: 10.36984/jkm.v3i1.65
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Seks Berisiko

Abstract: Remaja dianggap sebagai kelompok yang berisiko secara seksual maupun kesehatan reproduksi. Kematangan seksual yang lebih cepat dan dibarengi dengan rasa keingintahuan yang besar menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seksual pranikah. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Terhadap Pengetahuan Remaja tentang Perilaku Seks Berisiko di SMK Negeri 1 Kabanjahe. Desain penelitian ini adalah quasi experiment, rancangan one group pr… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan beberapa hasil kegiatan pengabdian sebelumnya yang menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada mitra pengabdian (Iyong et al, 2020;Maulana et al, 2019;Selviana et al, 2022). Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja efektif meningkatkan pengetahuan remaja yang menjadi dasar pertimbangan dalam berperilaku seksual (Ariyanti et al, 2020;Dewi, 2018;Johariah & Mariati, 2018;Simanjuntak, 2020). Metode penyuluhan dinilai efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan karena adanya komunikasi dua arah (Firmansyah et al, 2019;Satriawibawa et al, 2018;Simanjuntak, 2020;Utaminingtyas, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kegiatan pengabdian ini sejalan dengan beberapa hasil kegiatan pengabdian sebelumnya yang menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada mitra pengabdian (Iyong et al, 2020;Maulana et al, 2019;Selviana et al, 2022). Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja efektif meningkatkan pengetahuan remaja yang menjadi dasar pertimbangan dalam berperilaku seksual (Ariyanti et al, 2020;Dewi, 2018;Johariah & Mariati, 2018;Simanjuntak, 2020). Metode penyuluhan dinilai efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan karena adanya komunikasi dua arah (Firmansyah et al, 2019;Satriawibawa et al, 2018;Simanjuntak, 2020;Utaminingtyas, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penyuluhan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja efektif meningkatkan pengetahuan remaja yang menjadi dasar pertimbangan dalam berperilaku seksual (Ariyanti et al, 2020;Dewi, 2018;Johariah & Mariati, 2018;Simanjuntak, 2020). Metode penyuluhan dinilai efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan karena adanya komunikasi dua arah (Firmansyah et al, 2019;Satriawibawa et al, 2018;Simanjuntak, 2020;Utaminingtyas, 2020).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Masa remaja merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia yang ditandai dengan berkembangnya tanda seks sekunder dan berkembangnya jasmani secara pesat, menyebabkan remaja secara fisik mampu melakukan fungsi proses reproduksi tetapi belum dapat dipertanggungjawabkan (Simanjuntak, Manullang, & Simanjuntak, 2022). Pada masa teknologi yang berkembang pesat saat ini maka sangat memungkinkan para remaja putri dapat mengakses berbagai informasi mulai dari yang positif sampai dengan yang negatif, dari yang bermanfaat secara ilmiah sampai dengan yang hiburan termasuk akses pornografi (Gultom, Saragih, & Bangun, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut penelitian terdahulu oleh Simanjuntak (2020), setengah responden siswa dari SMK Negeri 1 Kabanja sama sekali belum memperoleh informasi terkait perilaku seks berisiko dan para responden menilai bahwa berpelukan dan berciuman adalah hal yang wajar, artinya para siswa tersebut tidak mengetahui bahwa perilaku tersebut termasuk perilaku seks berisiko yang dapat menimbulkan perilaku seks bebas. Hal ini dikarenakan adanya sebuah implikasi negatif dari arus globalisasi yang mempengaruhi psikologis remaja.…”
Section: Pemecahan Masalahunclassified
“…Selain itu, perilaku seks di luar nikah juga menyebabkan kasus HIV pada remaja berusia 15-19 tahun sebesar 3,6% kasus dan AIDS sebesar 2,1% kasus, serta jumlah orang yang meninggal yaitu sebesar 1,08% kasus. Simanjuntak (2020) Mayoritas pengajuan dispensasi menikah tersebut dikarenakan faktor kehamilan yang terjadi di luar nikah (Winduajie, 2021). Sebuah studi lain menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya seks di luar nikah yang paling sering diutarakan yaitu 57,7% remaja laki-laki memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, 38% remaja perempuan mengatakan bahwa hal tersebut terjadi tanpa direncanakan, dan 12,6% remaja perempuan mengakui bahwa adanya pemaksaaan hubungan seksual oleh pasangannya (SDKI, 2012).…”
unclassified