2019
DOI: 10.24815/s-jpu.v2i2.14207
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efektivitas Teknik Antescedent Control Dan Differential Reinforcement of Alternative Behavior Untuk Menurunkan Frekuensi Pica

Abstract: ABSTRAKPica merupakan gangguan yang berbahaya karena membawa dampak negatif dan membutuhkan intervensi khsusus. Pica lebih sering terjadi pada individu dengan keberfungsian yang rendah dan individu dengan diagnosis autism. Meskipun telah banyak penelitian tentang pica, tetapi masih sedikit penelitian yang menguji efektivitas intervensi pada setting alami partisipan. Penurunan frekuensi pica dapat ditangani dengan teknik differential reinforcement of alternative behavior (DRA) danantescendent control, dengan pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 8 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sementara FCT sudah sering diterapkan di negara lain, di Indonesia sendiri, penelitian yang menguji efektivitas penerapan FCT masih sulit untuk ditemukan. Secara umum, penelitian di Indonesia telah membuktikan efektivitas prosedur differential reinforcement dalam menurunkan perilaku bermasalah dan meningkatkan perilaku yang diinginkan (Ardiwijaya & Kuntoro, 2019;Stephanie & Djuwita, 2019). Namun, prosedur differential reinforcement dalam penelitian tersebut berbeda dengan prosedur differential reinforcement dalam FCT karena bukan berfokus dalam meningkatkan respon komunikatif anak.…”
unclassified
“…Sementara FCT sudah sering diterapkan di negara lain, di Indonesia sendiri, penelitian yang menguji efektivitas penerapan FCT masih sulit untuk ditemukan. Secara umum, penelitian di Indonesia telah membuktikan efektivitas prosedur differential reinforcement dalam menurunkan perilaku bermasalah dan meningkatkan perilaku yang diinginkan (Ardiwijaya & Kuntoro, 2019;Stephanie & Djuwita, 2019). Namun, prosedur differential reinforcement dalam penelitian tersebut berbeda dengan prosedur differential reinforcement dalam FCT karena bukan berfokus dalam meningkatkan respon komunikatif anak.…”
unclassified