Hyperlipidimia merupakan suatu penyakit/kelainan terkait kardiovascular yang banyak dijumpai, dan jumlah penderitanya cenderung mengalami peningkatan. Kelainan ini disebabkan oleh pola makan masyarakat yang cenderung mengkonsumsi makanan tinggi lemak, tetapi rendah kadar serat. Pemakaian obat paten, seperti simvastatin merupakan pilihan utama saat ini untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, pemakaian obat ini dalam waktu lama tidak dianjurkan, sehingga perlu dicari bahan alam yang mempunyai efek sama dengan obat tersebut. Pada penelitian ini, daun salam (Sizygium polyanthum [Wight] Walp) diuji potensi hypolipidemianya pada tikus jantan Wistar. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun salam (EEDS) dan rebusan daun salam (RBDS) dalam menurunkan LDL-Kolesterol tikus galur Wistar. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan delapan kelompok perlakuan yaitu perlakuan dengan aquades (kontrol negatif), simvastatin 0,36 mg/kgBB (kontrol positif), EEDS 252mg/kgBB (EEDS 252), 504mg/kgBB (EEDS 504), 756mg/kgBB (EEDS 756), RBDS 25%/kgBB (RBDS 25), 50% mg/kgBB (RBDS 50), dan 75% mg/kgBB (RBDS 75). Perlakuan diberikan selama satu minggu pada tikus yang sebelumnya diberi pakan kaya lemak selama satu bulan. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kadar LDL-Kolesterol secara signifikan (p?0.05) pada semua kelompok perlakuan dengan kisaran potensi sebesar 8,00±0,82% sampai 56,16 ± 5,69% (< kontrol negatif dengan penurunan sebesar 6,25 ± 0,50%). Bahkan pada perlakuan 756mg/kgBB EEDS (EEDS 756) menunjukkan hasil yang lebih baik (p?0.05) daripada kontrol positif (simvastatin). Efek hypolipidemia dari ekstrak daun salam ini diduga disebabkan oleh golongan senyawa-senyawa flavonoid, alkaloid, dan tannin yang terkandung dalam ekstrak daun salam.
Kata kunci: Daun salam, LDL-Kolesterol, Tikus Wistar