Tren fashion, khususnya proses pelusuhan pakaian jadi banyak dikerjakan untuk menghasilkan efek khusus agar memiliki kenampakan berbeda setelah pencucian. Proses pencucian dapat dikerjakan diantaranya biopolishing, stone wash dan acid wash/ice wash, hal ini dilakukan untuk memodifikasi produk akhir memberikan tampilan berbeda dan meningkatkan kemampuan kenyamanan pakaian. Proses biopolishing adalah proses penyempurnaan menggunakan enzim, bertujuan memperbaiki kenampakan, pegangan kain, sifat permukaan lebih halus, bebas pilling, dan memiliki daya serap tinggi. Penambahkan batu apung memperluas tingkat pelusuhan dibagian-bagian tertentu, dan memberikan tampilan berbeda.Percobaan menggunakan mesin washing skala laboratorium dengan variasi konsentrasi enzim 1%, 2% , dan batu apung 1/3 dan 1/2 suhu 60oC selama 30 menit pada mesin washing skala laboratorium. Pengujian meliputi pilling kain, pengurangan berat (SNI ISO 7211-6), ketuaan warna (SNI ISO 105-J03), ketahanan jebol cara diagfrgma (SNI ISO 13938-1), dan ketahanan gosok metode martindale (SNI ISO 12947-1). Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan konsentrasi enzim dan batu apung, grade pilling semakin besar, pengurangan berat makin besar, tingkat ketuaan warna makin rendah, kekuatan jebol makin turun, dan semakin besar pengurangan tebal dan berat pada uji tahan gosok dengan metode martindale. Kondisi optimum diperoleh pada konsentrasi enzim 1 % dengan penggunaan batu apung 1/2 volume mesin washing skala laboratorium.