Masalah yang sering muncul pada budidaya, salah satunya yaitu menurunya kualitas air yang berdampak pada penurunan hasil produksi. Selain itu, sisa pakan yang tidak dimakan akan membuat kualitas air selama pemeliharaan akan semakin buruk hal ini meningkatkan amonia bersifat toksik. Sehingga perlu dikembangkan sistem budidaya yang efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan sistem resirkulasi dengan menggunakan filter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kombinasi filter yang tepat untuk menjaga kualitas air dengan menggunakan sistem resirkulasi. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni dengan penggunaan sistem resirkulasi. Pada perlakuan P1 tanpa filter, P2 bioball, pasir, arang, P3 zeolit, pasir, arang dan P4 kerikil, pasir, arang. Hasil penelitian yang didapat yaitu tingkat kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan P2 mencapai 78,66% dan perlakuan P1 terendah yaitu 43,33%. Laju pertumbuhan P2 memberikan laju pertumbuhan harian terbaik dari perlakuan lainya yaitu 0,2117 g. Pada bobot mutlak P2 mendapatkan berat tertinggi yaitu 6,35 g dan memiliki kadar amonia terendah yaitu 0,10 mg/L.