Oil palm frond is one type of lignocellulosic biomass abundantly and daily available in Indonesia. It contains cellulose which can be converted to glucose, and further processed to produce different kinds of value -added products. The aim of this research is to study the effects of biological pretreatment of oil palm frond (OPF) fiber using Phanerochaete chrysosporium and Trametes versicolor on the enzymatic saccharification of the biomass. The OPF fiber (40-60 mesh sizes) was inoculated with cultures of the two fungi and incubated at 27 °C for 4 weeks. The samples were taken after 1, 2, 3, and 4 weeks of incubation. Chemical components of the biomass after pretreatment were analyzed. The saccharification of the pretreated samples using cellulase and β-glucosidase was performed in a water bath shaker at 50 °C for 48 hours. The concentration of reducing sugar increased with increasing of incubation time, either in those pretreated with culture of P. chrysosporium or with T. versicolor. Pretreatment of OPF fiber using single culture of T. versicolor for 4 weeks gave the highest reducing sugar yield (12.61% of dry biomass).
AbstrakPretreatment Biologis Serat Pelepah Kelapa Sawit Menggunakan Jamur Pelapuk Putih untuk Sakarifikasi Enzimatis. Pelepah kelapa sawit (PKS) merupakan salah satu biomassa lignoselulosa yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Serat PKS mengandung selulosa yang dapat dikonversi menjadi glukosa, dan selanjutnya dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan berbagai produk yang mempunyai nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pretreatment biologis pada serat PKS menggunakan Phanerochaete chrysosporium dan Trametes versicolor terhadap hasil sakarifikasinya. Serat PKS (40-60 mesh) diinokulasi dengan kedua kultur jamur dan diinkubasi pada suhu 27 °C selama 4 minggu. Contoh diambil setelah masa inkubasi selama 1, 2, 3, dan 4 minggu dan dianalisis kandungan komponen kimianya. Sakarifikasi PKS yang telah diberi pretreatment menggunakan selulase 20 FPU/g substrat dan β-glukosidase 14 CBU/g substrat dilakukan dalam water bath shaker pada suhu 50 °C selama 48 jam. Konsentrasi gula pereduksi meningkat dengan semakin lamanya waktu inkubasi, baik pada contoh dengan perlakuan P. chrysosporium maupun dengan T. versicolor. Pretreatment serat PKS menggunakan kultur tunggal T. versicolor selama 4 minggu menghasilkan rendemen gula pereduksi tertinggi (12,61% dari berat kering biomassa).