Effect of Short Course on Improving the Cadres’ Knowledge in the Stunting Reducing Context through Home Visits in Yogya-karta, Indonesia

Abstract

Background: Stunting is primarily a public health concern in LMIC. The involvement of Integrated Service Post cadres is one of the strategies to combat stunting in Indonesia. Objective: This study aimed to determine the effect of a short course on cadres knowledge. Method: A single group pre-post test design was conducted in Yogyakarta, Indonesia, from March to May 2022. Thirty cadres were selected based on the following criteria: willingness to participate, the number of stunted children in their Integrated Service Post (Posyandu), and full attendance at short course. The knowledge scores were measured by a structured questionnaire after short course (post-test 1) and 4 weeks later (post-test 2). We apply STATA 16 to calculate the mean difference (MD) using a t-test and Generalized Estimated Equation (GEE). Furthermore, the adequacy of the short course was evaluated with in-depth interviews. Result: On post-tests 1 and 2, cadres' knowledge of IYCF, children growth monitoring (CGM) and children development monitoring (CDM) significantly improved. The GEE analysis showed that a short course significantly improves cadres' knowledge after age control, education, occupation, and years of experience. Conclusion: Short course in-creased their affection, self-efficacy, and confidence, hence, they are capable of assisting children through home visits.

Peningkatan Pengetahuan Stunting Melalui Pelatihan Kader Posyandu

“…Tidak hanya pelatihan kader yang dapat memengaruhi pengetahuan mengenai pencegahan stunting. Studi lain berpendapat bahwa kursus singkat meningkatkan pengetahuan kader secara signifikan meningkatkan afeksi, self-efficacy, dan kepercayaan diri mereka sehingga mampu mendampingi anak melalui kunjungan rumah (Siswati et al, 2022). Selain itu, ada pengaruh pelatihan menggunakan modul terhadap pengetahuan dan keterampilankader dalam pencegahan dan penanganan stunting (Pascoal et al, 2021.…”

Pelatihan Dan Pendampingan Kader Gizi Sebagai Upaya Peningkatan Status Gizi Anak Balita

“…Kader secara terus menerus menjalani pelatihan untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan pelayanan di masyarakat (Saprii, 2015). Setiap pelatihan yang diberikan kepada kader kesehatan harus didukung oleh implementasi langsung pada kelompok sasaran atau masyarakat untuk meningkatkan dampak positif dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan program kesehatan (Siswati, 2022). Pengetahuan sebagian masyarakat tentang gizi dan kesehatan berbeda-beda, tergantung dari tingkat pendidikan, akses informasi dan kemampuan masyarakat dalam menyerap informasi.…”

“…Salah satu penelitian yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan bahwa pelatihan singkat yang diberikan kepada kader secara konsisten dan signifikan dapat meningkatkan pengetahuan kader tentang pemantauan pertumbuhan anak, pemantauan perkembangan anak, dan pemberian makan anak bayi, serta memfasilitasi kader dengan tepat dalam kunjungan ke rumah anak stunting (Siswati, 2022). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Effendy dan teman-teman menunjukkan bahwa pendidikan gizi yang diberikan melalui kelas gizi dikombinasikan dengan kunjungan rumah secara berkala oleh kader dapat memberikan pengaruh dan memiliki potensi yang besar untuk diadopsi guna melengkapi program gizi lainnya di Puskesmas (Effendy, et.al, 2020).…”