Effectiveness of Acupuncture and Infrared Therapies for Reducing Musculoskeletal Pain in the Elderly

Abstract

Background: According to the World Health Organization, the most frequent health problems experienced by the elderly is musculoskeletal pain. The common treatment for musculoskeletal pain is Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) drugs. These drugs, however, give undesireable side effects such as disorders in digestion, renal function, and increased blood pressure. Acupuncture and infrared therapies have been widely known as cheap and safe for musculoskeletal pain. However, their relative effectiveness are not yet clear. This study aimed to determine the effectiveness of acupuncture and infrared therapies for reducing musculoskeletal pain in the elderly. Subjects and Method: This was an experiment study with randomized controlled trials design. The study was conducted at the elderly integrated health post Klodran, Karanganyar, Central Java, in May, 2016. A total sample of 60 elderlies was selected for this study using random sampling technique. This sample was randomized into 4 groups, each consisting of 15 study subjects: (1) acupressure; (2) acupuncture; (3) infrared; (4) acupuncture and infrared. The dependent variable was musculoskeletal pain. The independent variable was type of pain relief therapy. The data was analyzed by Kruskall Wallis Test, and post-hoc test using Mann-Whitney. Results: Kruskall Wallis Test showed mean differences in the reduction of musculosceletal pain between the four groups, and they were statistically significant, as follows: acupressure (mean= 1.3; SD= 0.5), acupunture (mean= 2.3; SD= 0.5), infrared (mean= 1.6; SD= 0.6), and acupuncture and infrared (mean= 3.9; SD= 0.4). Mann-Whitney test showed the most effective treatment for reducing musculoskeletal pain was acupunture and infrared combination therapy (mean difference= 2.53; p<0.001). Conclusion: Acupunture and infrared combination is the most effective treatment for reducing musculoskeletal pain in the elderly.

Pengaruh Terapi Akupunktur Terhadap Penurunan Skala Nyeri Bahu Di Posyandu Lansia Abadi Ix Candi Baru Di Desa Gonilan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo

“…Akupunktur adalah suatu teknik pengobatan yang berasal dari Cina dengan cara menusukkan jarum akupunktur untuk mengaktifkan titik-titik akupunktur, dimana titik titik akupunktur ini memiliki kandungan sel listrik aktif yang mempunyai konduktivitas listrik yang tinggi dan tahanan listrik yang rendah. Area pada titik-titik akupunktur lebih cepat dalam menghantarkan listrik dibandingkan dengan sel-sel yang lain (Widowati et al, 2017).…”

“…Secara fisilogi terapi akupunktur dapat meningkatkan enkephalin dan dinorfin di tulang belakang dan otak tengah, yang dapat meningkatkan endorfin di kompleks hipotalamus-hipofisis. Aliran enkephalins di otak tengah merangsang pelepasan monoamine, serotonin, dan norepinefrin di tulang belakang, yang dapat menghambat nyeri, termasuk nyeri muskuloskeletal (Widowati., 2017).…”

Pemeriksaan kesehatan dan pendampingan deteksi dini penyakit jantung guna tercapainya healthy aging pada pra lansia

“…Masih banyak pula lansia yang menganggap remeh kesehatannya dengan mengkonsumsi makanan secara berlebih, kurang mengatur pola makan, serta mengkonsumsi obatobatan di pasaran secara berkala (Kuniano, 2015). Hal ini akan mengakibatkan organ yang tidak sakit menjadi radang (Widowati et al, 2017). Berbagai upaya telah dilakuakn oleh PRA Prenggan untuk mengantisipasi dan meminimalisir hal tersebut.…”

Meningkatkan Kesehatan Lansia Dengan Terapi Infrared Dan Pengecekan Tensi Ranting Aisiyah Prenggan

“…Hasil Pengecekan tensi kesehatan lansia Ranting Aisyiyah Prenggan RW 10 ditunjukkan pada tabel 2. dilakukan pemeriksaan dan terapi infrared. Berdasarakan penelitian, cedera dapat diobati dengan cara fisioterapi infrared (Widowati, Murti, and Pamungkasari 2017) sehingga kegiatan ini memberikan edukasi kesehatan terkait terapi yang dapat dilakukan dengan menggunakan infrared dan kegiatan yang harus dilakukan pada kader-kader lanjut usia atau kader yang mengalami cedera. Bagi kader yang saat ini dalam keadan sehat, dianjurkan untuk selalu melakukan gerakan-gerakan peregangan agar otot-otot tidak kaku dan tetap menjaga pola hidup yang sehat (Santoso and Prasetyo 2018).…”