Callosobruchus maculatus merupakan salah satu hama pascapenan pada biji kacang hijau. Aktivitas makan dari hama ini menyebabkan menurunnya kualitas dan kuantitas biji kacang hijau. Pengendalian dengan fumigant insektisida nabati dapat menyebabkan residu pada biji kacang hijau dan menghambat perkecambahan biji kacang hijau pada saat tanam. Oleh karena diperlukan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan, salah satunya adalah menggunakan insektisida nabati dari biji Annona muricata dan Schleicera oleosa. Kandidat insektisida nabati dari dua tumbuhan asal Pulau Timor belum pernah diuji. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh ektrak biji A. muricata dan S. oleosa terhadap mortalitas imago C. maculatus. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan menggunakan metode kontak yaitu residu pada permukaan cawan. Setiap perlakuan terdiri dari lima konsentrasi yaitu 0,06%; 0,125%, 0,25%; 0,5%; 1 %; dan kontrol. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Pada setiap ulangan diinfestasi dengan 10 pasang imago C. maculatus. Varieable pengamatan adalah mortalitas dan gejala kematian. Data mortalitas dihitung 24 Jam Setelah Perlakuan (JPS) sampai dengan 72 JPS. Data mortalitas dianalisis menggunakan program POLO PC. Ekstrak biji A. muricata dan S. oleosa menyebabkan kematian imago C. maculatus. Kematian imago C. maculatus yang diberi dengan ekstrak biji sirsak sebesar 96,66% pada konsentrasi tertinggi (1%). Sedangkan pada ekstrak biji kusambi pada konsentrasi yang sama mortalitas sebesar 88,33%. Hasil analisis probit menunjukan bahwa nilai LC50 dan LC95 ekstrak biji sirsak terhadap imago C. maculatus sebesar 0,10% dan 0,81%,sedangkan untuk esktrak biji kusambi LC50 dan LC95 sebesar 0,12% dan 1,50%. Dengan demikian ekstrak biji A. muricata dan S. oleosa asal daerah lahan kering di Pulau Timor memiliki potensi untuk dikembangakan sebagai insektisida nabati