Frozen shoulder atau capsulitis adhesiva merupakan diagnosis untuk segala keluhan nyeri dalam keterbatasan gerak sendi bahu. Keluhan pada sendi bahu biasanya didahului oleh suatu trauma atau immobilisasi yang bisa mengakibatkan kekakuan sendi. Pada kasus frozen shoulder dapat mengganggu aktivitas fungsional bahu yang diukur dengan kuesioner SPADI. Stretching dan terapi manipulasi merupakan salah satu modalitas yang dapat digunakan oleh fisioterapis dalam mengatasi gangguan aktivitas fungsional bahu pada penderita frozen shoulder. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian stretching dan terapi manipulasi, serta mengetahui mana yang lebih baik antara stretching dengan terapi manipulasi terhadap aktivitas fungsional bahu pada penderita frozen shoulder. Metode Penelitian: Case study dengan menggunakan two groups pre test – post test design dengan pembagian dua kelompok, kelompok I mendapat perlakuan stretching sedangkan kelompok II diberi perlakuan terapi manipulasi subjek penelitian berjumlah 16 pasien frozen shoulder yang dirujuk ke Poliklinik Fisioterapi RSUD Kota Semarang. Hasil : Pada kelompok I (stretching) hasil uji beda nilai SPADI pada pre-post test diperoleh hasil p = 0,012 (p < 0,05), sedangkan pada kelompok II (terapi manipulasi) hasil uji beda nilai SPADI pada pre-post test diperoleh hasil p = 0,012 (p < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan bermakna pada stretching dan terapi manipulasi terhadap peningkatan aktivitas fungsional bahu pada penderita frozen shoulder. Pada uji Mann Whitney diperoleh hasil p = 0,001 (p < 0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna antar kedua kelompok perlakuan. Kesimpulan : Stretching dan terapi manipulasi keduanya sama-sama meningkatkan aktifitas fungsional bahu pada penderita frozen shoulder, namun terapi manipulasi lebih baik dibandingkan stretching dalam meningkatkan aktivitas fungsional bahu pada penderita frozen shoulder.