Jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan serius pada pasien lanjut usia (lansia). Risiko jatuh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penggunaan obat psikoaktif yang masuk ke dalam golongan Medication Fall Risk (MFR). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan penggunaan obat psikoaktif dan karakteristiknya (dosis dan durasi penggunaan obat) terhadap risiko jatuh pada pasien lansia. Penelitian ini dilakukan secara observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian adalah Klinik Penyakit Dalam di dua Rumah Sakit di Kota Madiun (RSUD dr. Soedono Madiun dan RSUD Kota Madiun) pada bulan Oktober sampai Desember 2018. Risiko jatuh diukur menggunakan Time Up and Go (TUG) test. Penelitian diikuti oleh 290 pasien yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok risiko jatuh rendah (TUG ≤14) sejumlah 231 pasien dan kelompok risiko jatuh tinggi (TUG>14) sejumlah 59 pasien. Hasil penelitan ini menunjukkan adanya hubungan penggunaan obat psikoaktif dengan peningkatan risiko jatuh (adjusted OR 2,158 95% CI 1,176-3,961). Hasil adjusted multivariat menunjukkan dosis 0,1-0,5 DDD/hari atau lebih berhubungan dengan peningkatan risiko jatuh. Dosis obat >0,5 DDD/hari memiliki hubungan yang paling kuat dengan risiko jatuh (adjusted OR 4,463 95% CI 1,120-17,784). Perlu dipertimbangkan risiko dan keuntungan dalam pemberian obat psikoaktif pada pasien lansia. Pemberian dosis efektif seminimal mungkin perlu dipertimbangkan apabila pemberian obat psikoaktif diperlukan.