ABSTRAK. Salah satu kendala dalam budidaya kubis adalah serangan hama utama, yaitu ulat daun kubis Plutella xylostella dan ulat krop kubis Crocidolomia binotalis. Penggunaan penghadang fisik atau rumah kasa sedang dikembangkan sebagai alternatif cara pengendalian selain menggunakan insektisida. Informasi mengenai sejauh mana pengaruh penggunaan rumah kasa terhadap serangan hama-hama tersebut pada budidaya kubis di Indonesia masih terbatas. Oleh karena itu penelitian untuk menguji kemampuan rumah kasa dalam mencegah serangan hama kubis dilakukan di Kebun Percobaan Margahayu (1.250 m dpl.), Balai Penelitian Tanaman Sayuran di Lembang, dari bulan Desember 2014 sampai April 2015. Penelitian disusun menggunakan petak berpasangan dengan dua macam perlakuan, yaitu budidaya kubis di dalam rumah kasa (A) dan budidaya kubis di lahan terbuka (B). Tiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Rumah kasa yang digunakan terbuat dari rangka besi dengan tinggi 2,5 m dari permukaan tanah dan dilengkapi dengan pintu ganda. Atap rumah kasa terbuat dari kasa dengan spesifikasi R10-215TrM3-80 mesh 36, dengan kerapatan 58 lubang/cm 2 , sedangkan dindingnya mempunyai spesifikasi R12-C225TrM2-70 mesh 66, dengan kerapatan 127 lubang/cm 2 . Aplikasi insektisida dilakukan jika populasi hama telah mencapai ambang pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan budidaya kubis di lahan terbuka, penggunaan rumah kasa untuk penanaman kubis: (1) mampu menekan populasi ulat daun kubis dan kerusakan tanaman oleh serangan ulat krop kubis sehingga dapat mengurangi jumlah aplikasi insektisida sebesar 62,50%; (2) menghasilkan bobot hasil panen yang lebih tinggi sebesar 13,75%, dan (3) menghasilkan krop kubis dengan kualitas yang tetap tinggi yang ditunjukkan oleh nilai kadar serat sebesar 0,88% dan kekerasan krop sebesar 3,89 m/detik/100 g. 2 , and the wall with specification of R2-C225TrM2-70 mesh 66 with 127 holes/ cm 2 . Insecticide was applied if the pest population reached the control threshold. The result showed that compared with cabbage cultivation in open field, cabbage cultivation in the netting house: (1) was able to reduce population of P. xylostella larvae and plant damage due to C. binotalis, so that number of insecticide application was reduced by 62.50%, (2) increased the yield by 13.75%, and (3) produced high quality cabbage crop that showed by dietary fibre of 0.88% and density of crop of 3.89 mm/second/100 g.