Naskah diterima tanggal 4 Maret 2014 dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 16 April 2014 ABSTRAK. Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) masih merupakan salah satu kendala utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi, sejak fase vegetatif hingga generatif. Oleh karena itu pengelolaan OPT selalu diupayakan guna menekan kehilangan hasil panen. Penelitian mengenai pengelolaan OPT utama pada budidaya cabai merah di dataran tinggi telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang (1.250 m dpl.) sejak April hingga Oktober 2011. Tujuannya ialah menguji pengaruh penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik pada budidaya tiga varietas cabai merah terhadap serangan OPT, penggunaan pestisida, dan produksi cabai merah. Penelitian menggunakan rancangan petak terpisah dan setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Macam perlakuan yang diuji adalah : (A) sistem tanam : di dalam rumah kasa (a1) dan di lahan terbuka (a2); (B) kombinasi varietas dan penggunaan mulsa plastik : Tanjung 2 + mulsa plastik (b1), Wibawa + mulsa plastik (b2), Hot Beauty + mulsa plastik (b3), Tanjung 2 tanpa mulsa plastik (b4), Wibawa tanpa mulsa plastik (b5), dan Hot Beauty tanpa mulsa plastik (b6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) penggunaan rumah kasa pada budidaya cabai merah mampu menekan serangan OPT dan penggunaan pestisida dengan hasil panen lebih tinggi dibandingkan dengan budidaya di lahan terbuka, (2) kombinasi penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik mampu menekan kerusakan tanaman oleh serangan trips, (3) varietas Wibawa yang ditanam di dalam rumah kasa menggunakan mulsa plastik berproduksi tertinggi. Dengan demikian, penggunaan rumah kasa dan mulsa plastik dapat direkomendasikan untuk pengelolaan OPT cabai merah di dataran tinggi.Katakunci: Organisme pengganggu tumbuhan; Rumah kasa; Mulsa plastik; Cabai merah (Capsicum annuum); Dataran tinggi ABSTRACT. Pest and disease still be constraints in hot pepper cultivation in high land, from vegetative until generative phases of plant growth. Therefore, pest and disease management is always done to minimize crop loss. Study on pest and disease management in hot pepper cultivation in high land was carried out at Margahayu Research Garden, Indonesian Vegetable Research Institute at Lembang (1,250 m asl.), West Java, from April to October 2011. The aims of the experiment were to test the effect of the use of netting house and plastic mulch in three varieties of hot pepper cultivation on infestation of pest and disease, the use of pesticide and and harvest yield. The experiment used split plot design with three replications. The treatments tested were : (A) planting system : in netting house (a1) and in open field (a2), (B) combination of variety and plastic mulch : Tanjung 2 + plastic mulch (b1), Wibawa + plastic mulch (b2), Hot Beauty + plastic mulch (b3), Tanjung 2 without plastic mulch (b4), Wibawa without plastic mulch (b5), and Hot Beauty without plastic mulch (b6). Result showed that: (1) the use of netting house able to suppress pest an...
Usahatani kentang di dataran medium di Indonesia tidak berkembang disebabkan oleh beberapa kendala. Kendala terpenting yaitu karena produktivitasnya yang rendah. Tujuan penelitian ialah untuk menghasilkan rakitan teknologi pengendalian hama terpadu (PHT) kentang dataran medium yang lebih produktif dan menguntungkan dibandingkan teknologi konvensional yang biasa digunakan petani. Penelitian dilakukan di dataran medium di Kabupaten Majalengka (680 m dpl.), Jawa Barat dari Bulan Juli sampai dengan Desember 2009. Penelitian dilakukan melalui dua tahap yaitu (1) identifikasi teknologi budidaya kentang yang biasa digunakan petani di area penelitian dan (2) percobaan lapangan untuk membandingkan teknologi PHT dengan teknologi konvensional. Penelitian pertama dilakukan melalui survei terhadap 10 responden. Percobaan lapangan menggunakan metode petak berpasangan dengan dua perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rakitan teknologi PHT layak secara teknis dan finansial direkomendasikan untuk menggantikan teknologi konvensional. Dibandingkan teknologi konvensional, secara teknis teknologi PHT dikatakan layak karena dapat meningkatkan produktivitas kentang dari 16,16 t/ha menjadi 21,44 t/ha (meningkat 32,7%), dan meningkatkan proporsi hasil umbi grade A (>125 g) dari 22% menjadi 47% (meningkat 114%). Teknologi PHT secara finansial juga dikatakan layak karena perubahan dari penggunaan teknologi konvensional ke teknologi PHT memberikan tingkat pengembalian (R) 10,76. Implikasi dari penelitian ini ialah bahwa dalam peningkatan produksi kentang dataran medium di Kabupaten Majalengka (Jawa Barat) teknologi konvensional yang biasa digunakan petani setempat sebaiknya ditinggalkan diganti dengan teknologi PHT dari Balitsa yang terbukti lebih produktif dan lebih menguntungkan.
<p>Pengembangan kentang di dataran medium dihadapkan pada kendala serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengendalian untuk mengatasinya. Tujuan penelitian adalah untuk merakit teknologi pengendalian OPT yang dikombinasikan dengan penggunaan klon toleran suhu tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Cibulakan (600 m dpl.), Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dari bulan Juni sampai Oktober 2012. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan tiga ulangan. Macam perlakuan yang diuji adalah (A) teknologi pengendalian OPT (a1= rakitan teknologi PHT dan a2= rakitan teknologi konvensional) dan (B) klon/varietas kentang ( b1<br />= MB 17, b2= CIP 394614.117, b3= CIP 392781.1, dan b4= Granola). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rakitan teknologi PHT mampu menekan serangan trips, tungau, kutudaun, kutukebul, dan ulat grayak hingga di bawah ambang pengendalian, kecuali penyakit layu bakteri. Dengan penerapan rakitan teknologi PHT penggunaan pestisida dapat ditekan sebesar 97–100%. Klon CIP 392781.1 lebih toleran terhadap penyakit layu bakteri dan hasil panennya lebih tinggi dibandingkan dengan klon CIP 394614.117. Selain itu kandungan bahan kering CIP 392781.1 cukup tinggi sebesar 18,22%. Klon CIP 392781.1 mempunyai harapan untuk dikembangkan lebih lanjut dengan dukungan teknologi pengendalian penyakit layu bakteri dan teknologi untuk menurunkan suhu tanah agar hasilnya optimum.</p>
Cabbage leaf caterpillars (Plutella xylostella L.) and cabbage head caterpillars (Crocidolomia binotalis Zell.) are key pests of cabbage in Indonesia. Crop loss due to both pests can reach as high as 50-100%. In general, the pests control done by the farmers is still based on the use of insecticides. Therefore, it is necessary to identify another method that is environmentally friendly. This study aimed at determining the effectiveness of the light trap in controlling P. xylostella and C. binotalis. The experiment was conducted at the Margahayu Experimental Garden, the Indonesian Vegetable Research Institute in Lembang (1,250 m asl.), from March to July 2018. The experiment was designed using the paired comparison with two treatments. The treatments tested were: (A) using light traps + control threshold and (B) without light traps + sprayed with insecticide twice a week. Each treatment consisted of six replications. The results showed that the use of light traps was able to suppress the population of P. xylostella and S. litura larvae and egg masses of C. binotalis. It also reduced the frequency of insecticide spray by 81.82% and insecticide costs by 77.61 %. Cabbage cultivation using a light trap could maintain cabbage yield equivalent to yield on the treatment used insecticides twice a week and gave more profitable than insecticide spray twice a week. Therefore, the use of a light trap for controlling lepidopteran pests in cabbage cultivation was properly adopted.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.