2020
DOI: 10.20961/sepa.v17i1.42228
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Efisiensi Teknis Dan Perilaku Risiko Petani Padi Berdasarkan Penggunaan Input (Studi Kasus Di Desa Langkap Kecamatan Burneh)

Abstract: <span lang="IN">Pertumbuhan penduduk Indonesia yang setiap tahunnya meningkat menjadikan kebutuhan </span><span lang="EN-GB">beras</span><span lang="IN"> juga meningkat. Kecamatan Burneh memiliki luas lahan terbesar di Kabupaten Bangkalan, namun hal tersebut tidak didukung dengan produktivitas</span><span lang="EN-GB"> padi</span><span lang="IN"> yang tinggi.</span><span lang="EN-GB">Salah satu desa yang menjadi sentra produksi di Kecamatan Burn… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(6 citation statements)
references
References 14 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Penelitian yang dilakukan oleh Nafisah & Fauziyah (2020) dan Asnah et al, (2015) menyatakan bahwa rendahnya produktivitas usahatani disebabkan oleh inefisiensi usahatani dimana inefisiensi produksi disebabkan oleh pengalokasian faktor-faktor produksi yang kurang tepat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azwar et al, (2019), Fauzan (2020), Gultom et al, (2014), dan Yoko et al, (2014) menyatakan bahwa kombinasi pengalokasian penggunaan input usahatani padi secara teknis pada tingkat biaya minimum akan mempengaruhi tingkat efisiensi petani.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Penelitian yang dilakukan oleh Nafisah & Fauziyah (2020) dan Asnah et al, (2015) menyatakan bahwa rendahnya produktivitas usahatani disebabkan oleh inefisiensi usahatani dimana inefisiensi produksi disebabkan oleh pengalokasian faktor-faktor produksi yang kurang tepat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azwar et al, (2019), Fauzan (2020), Gultom et al, (2014), dan Yoko et al, (2014) menyatakan bahwa kombinasi pengalokasian penggunaan input usahatani padi secara teknis pada tingkat biaya minimum akan mempengaruhi tingkat efisiensi petani.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan nilai rata-rata efisiensi teknis yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nafisah & Fauziyah (2020) di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan sebesar 0,70 atau setara dengan 70%, Noer et al, (2018) sebesar 0,71 atau 71% pada usahatani padi ladang di Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, Sulistyaningsih & Waluyati (2019) sebesar 0,72 atau 72% pada usahatani padi Kabuapten Bantul, Provinsi Yogyakarta, dan sebesar 0,77 atau 77% pada penelitian yang dilakukan oleh pada usahatani padi di Vietnam (Ho & Shimada, 2019).…”
Section: Analisis Efisiensi Teknisunclassified
“…Nilai tersebut tidak menjamin untuk hasil dari bobot sapi meningkat setiap tahunnya. Menurut (Nafisah, 2020), bahwa belum optimalnya penggunaan kombinasi faktor input bisa menyebabkan tidak tercapainya efisiensi teknis.…”
Section: Agriscienceunclassified
“…Rata-rata angka efisiensi teknis di Kabupaten Lamongan lebih besar daripada hasil dari penelitian Murniati et al (2017) pada kegiatan usahatani padi organik di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung sebesar 0,83. Nafisah & Fauziyah (2020) pada analisis efisiensi usahatani padi di Desa Langkap Kabupaten Bangkalan sebesar 0,70.…”
Section: Tingkat Efisiensi Teknis Usahatani Padi DI Kabupaten Lamonganunclassified
“…Hal tersebut tidak menjamin bahwa hasil yang diperoleh akan selalu meningkat setiap tahunnya karena data 2 tahun terakhir pada produksi padi di Kabupaten Lamongan juga mengalami penurunan walaupun tidak terlalu besar sedangkan pada tahun sebelumnya masih fluktuatif. Nafisah & Fauziyah, (2020) juga menyebutkan bahwa belum optimalnya penggunaan kombinasi input produksi menyebabkan tidak tercapaianya efisiensi secara teknis. Pola jarak tanam pada usahatani padi akan mempengaruhi produksi, dengan penggunaan jarak tanam 25 cm x 25 cm akan menghasilkan anakan lebih banyak dibandingkan dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm.…”
Section: Penutupunclassified