Matematika dan Budaya adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Etnomatematika hadir untuk menjembatani antara matematika dan budaya khususnya dalam pembelajaran matematika yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran matematika kontekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep geometri datar dan ruang yang terdapat pada pakaian Adat Suku Dayak Kenyah. Tempat penelitian di Desa Pampang Kota Samarinda Kalimantan Timur. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek dalam penelitian ini adalah pakaian adat dan aksisoris suku dayak kenyah, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah konsep geometri datar dan ruang pada bentuk dan motif pakaian adat suku dayak kenyah. Data dikumpulkan melalui Studi literatur mengenai pakaian adat suku dayak kenyah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh lalu dianalisis dan dikelompokkan sesuai dengan konsep geometri datar dan ruang Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pakaian adat suku dayak Kenyah Desa Pampang terdapat konsep geometri datar dan ruang, meliputi (1) garis sejajar pada Baheng; (2) Persegi pada Tabit; (3) persegi panjang pada Tabit, Kelempit, dan Ta’a; (4) Segitiga Siku-siku pada Tabit dan Kelempit; (5) Segitiga Sama kaki pada Besunung; (6) Trapesium Sama Kaki pada Besunung, Tabit, dan Kelempit; (7) Belah Ketupat pada Kelempit, Seleng, dan Anting; (8) Lingkaran pada Kelempit, Sapai, Tapung, Sabau, dan Seleng; (9) Prisma Segitiga pada Kelempit; dan (10) Tabung pada Baheng. Namun pada penelitian ini tidak menemukan konsep geomeri datar dan ruang pada pakaian adat Bluko, Uleng, dan Kirip.