Pendahuluan: Konsumsi tinggi lemak dan tinggi gula tanpa diimbangi dengan olahraga rutin mampu meningkatkan risiko sindrom metabolik yang mampu mendestruksi sel β pankreas yang mengakibatkan GLUT-2 berkurang jumlahnya. Antioksidan pada daun kelor mampu memperbaiki kerusakan tersebut. Penelitian ini terkait ekspresi GLUT-2 pankreas dengan pemberian daun kelor yang masih belum ditemukan. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi GLUT-2 pankreas tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus) jantan model sindrom metabolik dengan pemberian ekstrak etanolik.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik. 30 ekor tikus wistar dibagi menjadi 5 kelompok: KKN merupakan kontrol normal; KK- merupakan kontrol negatif induksi sindrom metabolik saja ; KP1, KP2, KP3 induksi sindrom metabolik dan pemberian ekstrak etanolik daun kelor selama 28 hari dengan dosis secara berurutan sebesar 150 mg/KgBB, 250 mg/KgBB, dan 350 mg/KgBB. Induksi sindrom metabolik dilakukan dengan pakan tinggi lemak selama 28 hari dan induksi STZ-NA di hari ke-25. Ekspresi GLUT-2 diamati dan dihitung menggunakan rumus IDS dan uji One-Way ANOVA dilanjutkan uji post-hocTuckey HSD, serta uji regresi linier.
Hasil: Uji One-Way ANOVA didapatkan perbedaan bermakna p=0,000 (p<0,05) pada tiap kelompok. Uji post-hoc Tuckey HSD didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) antar kelompok KKN dan KK- serta KK- dengan KP1, KP2, KP3. Uji regresi linier menunjukkan pengaruh dosis ekstrak etanolik daun kelor memiliki arah positif.
Kesimpulan: Ekstrak etanolik daun kelor meningkatan ekpresi GLUT-2 jaringan pankreas tikus Wistar model sindrom metabolik.