2022
DOI: 10.20961/jpscr.v7i1.55884
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ekstrak Etanolik Seledri (Apium graveolens L.) Memperbaiki Indeks Aktivitas Penyakit Kolitis Ulseratif dan Makroskopik Panjang Kolon Pada Tikus Yang di Induksi Asam Asetat

Abstract: Kolitis ulseratif adalah kondisi peradangan yang menyerang kolon, dipengaruhi faktor genetik, gangguan imun, dan lingkungan yang ditandai adanya peradangan pada kolon dan bisa berlanjut pada pembentukan luka atau ulkus serta juga dapat memicu tumbuhnya kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanolik seledri untuk perbaikan indeks aktivitas penyakit kolitis ulseratif pada tikus yang diinduksi asam asetat. Lima belas ekor tikus wistar jantan secara acak dibagi menjadi lima k… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pemanfaatan tanaman sebagai pengobatan KU telah diteliti. Sebelumnya seledri telah memperlihatkan aktivitas antikolitis (Dewangga et al, 2022;Saputra et al, 2022). Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) merupakan tanaman lain yang memiliki potensi antikolitis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemanfaatan tanaman sebagai pengobatan KU telah diteliti. Sebelumnya seledri telah memperlihatkan aktivitas antikolitis (Dewangga et al, 2022;Saputra et al, 2022). Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) merupakan tanaman lain yang memiliki potensi antikolitis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Indonesia mempunyai beragam jenis tanaman. Sebelumnya dilaporkan tanaman yang digunakan sebagai antinflamasi yaitu seledri (Dewangga et al, 2022;Saputra et al, 2022). Salah satunya yaitu daun binahong (Anredera cordifolia) dari famili Basellaceae.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada hari ke-4 dan 5 terjadi penurunan berat badan yang signifikan pada kelompok positif dan NS 350 dibandingkan dengan kelompok normal (p<0,05), seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Iritasi pada kolon menyebabkan nafsu makan pada mencit menjadi berkurang sehingga berpengaruh pada penurunan berat badan mencit (Dewangga et al, 2022). Pengamatan setelah pemberian perlakuan pada mencit menunjukkan adanya peningkatan berat badan mencit kembali pada Penelitian ini, pemberian DSS dengan konsentrasi 4% selama 5 hari menyebabkan terjadinya kerusakan dan gangguan pada jaringan kolon yang ditandai dengan peningkatan indeks aktivitas kolitis mulai hari ke-3 yang ditunjukkan pada Gambar 3.…”
Section: Evaluasi Indeks Aktivitas Kolitisunclassified