Pendahuluan: Kelopak jantung pisang juga memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid dan saponin senyawa-senyawa aktif tersebut dianggap mampu menekan pertumbuhan suatu bakteri, Senyawa tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan regenerasi sel-sel epidermis, dan pembentukan pembuluh darah baru sehingga dapat mempercepat penyembuhan dan penutupan luka. Tujuan penelitian ini adalah untuk efek penyembuhan luka sayat dari sari kelopak jantung pisang (Musa paradisiaca L) pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus) serta konsentrasi berapakah yang paling efektif dalam penyembuhan luka sayat Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, meliputi pengumpulan sampel, pembuatan sari kelopak jantung pisang kepok dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6%, uji evaluasi salep dan uji aktivitas penyembuhan luka sayat terhadap tikus putih yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 tikus. Analisis statistik meliputi uji one way ANOVA untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antar konsentrasi dengan penyembuhan luka sayat tikus Jantan putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa F1 (konsentrasi 2%) dapat menyembuhkan tikus pada hari ke-10, F2 (konsentasi 4%) kesembuhan tikus pada hari ke-8, F3 (konsentrasi 6%) kesembuhan luka sayat pada hari ke-7, Kontrol positif (Betadine Salep) kesembuhan tikus terjadi pada hari ke-6. Kesimpulan pada penelitian ini adalah sari kelopak jantung pisang kepok dapat diformulasikan sebagai saleb untuk penyembuhan luka sayat tikus putih Jantan (Rattus norvegicus), dengan konsentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi 6% karena mampu menyembuhkan luka sayat yang paling cepat.