Hipertensi adalah salah satu permasalahan kesehatan yang sering ditemui di berbagai kalangan masyarakat, termasuk di Indonesia, baik itu di negara-negara maju maupun berkembang. Ada faktor-faktor yang berperan penting dalam perkembangan penyakit hipertensi, di antaranya adalah faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti umur, jenis kelamin, dan keturunan, sementara ada juga faktor-faktor yang dapat dikendalikan seperti status gizi, asupan makan, aktivitas fisik, psikososial, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol. Mengetahui hubungan tingkat konsumsi energi dan status gizi dengan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian Cross Sectional yang melibatkan 45 responden dengan pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Data tingkat konsumsi energi diambil melalui wawancara menggunakan food recall 2x24 jam, data status gizi diambil melalui pengukuran antropometri untuk berat badan dan tinggi badan, data tekanan darah diukur menggunakan alat bantu tensimeter. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi energi dan status gizi dengan tekanan darah. Hasil uji Chi Square menunjukan ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi dengan tekanan darah dengan nilai p-value= 0,005 dan OR = 0,14. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat status gizi dengan tekanan darah dengan nilai p-value = 0,009 dan OR = 0,17. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat konsumsi energi dan status gizi dengan tekanan darah.