ABSTRAKCabe jamu mempunyai potensi pasar ekspor yang sangat besar dan harga yang tinggi, tetapi sebagian petani di Sumenep berniat untuk tidak melanjutkan usahatani cabenya karena pendapatn yang diperoleh tidak banyak. Besar kecilnya pendapatan petani dapat dipengaruhi oleh saluran pemasaran produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, marjin, dan efisiensi pemasaran cabe jamu di Sumenep mulai dari petani sampai eksportir. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sumenep sebagai produsen cabe jamu terbesar di Madura. Responden penelitian adalah petani yang diambil dengan teknik purposive sampling dan lembaga pemasaran (pedagang perantara, dan eksportir) diambil dengan teknik snowball sampling. Instrumen yang dugunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuisioner. Saluran pemasaran dianalisis secara deskriptif sedangkan margin dan efisiensi pemasaran dihitung dengan formula yang diadopsi dari refrensi. Efisiensi pemasaran diukur dengan indikator farmer's share, rasio biaya dan keuntungan, dan indeks efisiensi pemasaran model Acharya. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga tingkat saluranvpemasaran yaitu 0tingkat, 1-tingkat model A (perantaranya pedagang besar dan tujuan ahir produsen jamu), B (perantaranya pedagang besar dan tujuan akhir eksportir), C (perantaranya pengolah dan tujuan ahir eksportir), dan 2tingkat dimana pedagang perantaranya adalah pengumpul kecil dan besar. Marjin pemasaran terbesar ada pada saluran 1-tingkat model C (Rp 31.000), sedangkan saluran lainnya Rp 4000. Semua indikator efisiensi menunjukkan bahwa semua saluran pemasaran sudah efisien.Kata kunci: efisiensi pemasaran, farmer share, margin pemasaran, saluran pemasaran