2017
DOI: 10.29244/jhi.8.1.22-30
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Eliminasi Onion yellow dwarf virus melalui Kultur Meristem Tip pada Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Abstract: ABSTRAKKultur meristem tip merupakan kultur meristem yang diisolasi 1-2 primordia daun dan pada media yang sesuai. Metode ini umum digunakan untuk mendapatkan tanaman bebas virus. Optimasi terhadap zat pengatur tumbuh (ZPT) dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan eksplan tanpa disertai pembentukan kalus untuk menghindari terjadinya variasi somaklonal pada kultur meristem tip. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi ZPT terbaik bagi pertumbuhan meristem tip dan untuk mengevaluasi potensi kultur mer… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kendala dalam budidaya tanaman bawang yaitu infeksi penyakit yang disebabkan berbagai jenis patogen seperti cendawan, bakteri, dan virus yang mampu menurunkan pr oduksi bawang dengan tingkat infeksi 19-78% [3]. Budidaya bawang putih dan bawang merah di Indonesia diperbanyak secara vegetatif sehingga potensi penularan OPT melalui bagian tanaman sangat tinggi [4]. OPT merupakan organisme yang dapat menyebabkan dan menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kendala dalam budidaya tanaman bawang yaitu infeksi penyakit yang disebabkan berbagai jenis patogen seperti cendawan, bakteri, dan virus yang mampu menurunkan pr oduksi bawang dengan tingkat infeksi 19-78% [3]. Budidaya bawang putih dan bawang merah di Indonesia diperbanyak secara vegetatif sehingga potensi penularan OPT melalui bagian tanaman sangat tinggi [4]. OPT merupakan organisme yang dapat menyebabkan dan menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified