2020
DOI: 10.1111/jpr.12312
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Emotional Abuse Questionnaire (EAQ): A New Scale for Measuring Emotional Abuse and Psychological Maltreatment1

Abstract: Emotional abuse is the core of all other kinds of child abuses and maltreatments. The significant and serious outcomes of other kinds of abuses are often due to the emotional aspects. Moreover, emotional abuse has several forms, and each form may lead to different adverse outcomes for children and adolescents. Unfortunately, there is not a comprehensive instrument to assess all categories of emotional abuse. A 30-item self-report questionnaire was developed for ages 12 years and older. The sample included 328 … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2025
2025

Publication Types

Select...
8
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(6 citation statements)
references
References 31 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Emotinal abused dikategorikan menjadi lima kategori menurut (Glaser, 2011) yaitu pertama pengabaian emosional seperti ketidakhadiran pengasuh secara utuh dan tidak responsif; kedua bermusuhan, merendahkan, menolak, atau menyalahkan interaksi terhadap anak; ketiga ekspektasi perkembangan yang berlebihan serta harapan yang tidak sesuai dengan kemampuan anak, tidak adanya konsisten kedisiplinan, sikap, interaksi dari pengasuh yang menyebabkan kebingungan pada anak; keempat penggunaan anak untuk kebutuhan pengasuh, meneror, eksploitasi, memaksa anak untuk mengikuti perintah dengan mengeksploitasi kelemahan anak dan yang terakhir adalah mengisolasi atau melarang anak dari memiliki interaksi yang memadai dengan teman sebaya dari kontrol berlebihan orantua atau pengasuh. Berdasarkan uraian diatas maka (Momtaz, Mansor, Talib, Kahar, & Momtaz, 2020a) mengembangkan penilaian kekerasan emosional yang sering terjadi seperti pelecehan verbal (merendahkan, menghina, mengejek, mengkritik), penolakan emosional, kontrol berlebihan, tidak stabil atau tidak konsisten, kurangnya kontrol, isolasi, ekspektasi berlebihan, dan meneror (merusak dan mengeksploitasi anak).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Emotinal abused dikategorikan menjadi lima kategori menurut (Glaser, 2011) yaitu pertama pengabaian emosional seperti ketidakhadiran pengasuh secara utuh dan tidak responsif; kedua bermusuhan, merendahkan, menolak, atau menyalahkan interaksi terhadap anak; ketiga ekspektasi perkembangan yang berlebihan serta harapan yang tidak sesuai dengan kemampuan anak, tidak adanya konsisten kedisiplinan, sikap, interaksi dari pengasuh yang menyebabkan kebingungan pada anak; keempat penggunaan anak untuk kebutuhan pengasuh, meneror, eksploitasi, memaksa anak untuk mengikuti perintah dengan mengeksploitasi kelemahan anak dan yang terakhir adalah mengisolasi atau melarang anak dari memiliki interaksi yang memadai dengan teman sebaya dari kontrol berlebihan orantua atau pengasuh. Berdasarkan uraian diatas maka (Momtaz, Mansor, Talib, Kahar, & Momtaz, 2020a) mengembangkan penilaian kekerasan emosional yang sering terjadi seperti pelecehan verbal (merendahkan, menghina, mengejek, mengkritik), penolakan emosional, kontrol berlebihan, tidak stabil atau tidak konsisten, kurangnya kontrol, isolasi, ekspektasi berlebihan, dan meneror (merusak dan mengeksploitasi anak).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Peneliti menggunakan kuesioner The Emotional Abuse Quesionare (EAQ) yang telah dimodifikasi oleh Momtaz.,et.al 2021. Kuesioner ini memiliki nilai alpha Crombach 0.93. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan (Momtaz, Mansor, Talib, Kahar, & Momtaz, 2020b). Persyaratan etik dan hak-hak responden telah dipenuhi sejak persiapan penelitian hingga publikasi.…”
Section: Metodeunclassified
“…Keluarga adalah tempat pertama di mana individu belajar berperilaku dengan tepat dalam hubungan interpersonal dan intrapersonal, jika individu mendapatkan kekerasan emosional di lingkungann keluarga, maka akan berdampak besar pada individu (Li dkk., 2020). Kekerasan emosional pada pengasuhan cukup sulit diidentifikasi karena sebagian besar orang tua atau pengasuh tidak menyadari dan tidak kentara, sehingga kekerasan emosional mengacu pada konteks, durasi, dan konsekuensi serius (O`Hagan, 2006, Gesinde, 2013Lakhdir et al, 2019;Momtaz et al, 2020;). Kekerasan emosional yang dialami anak akan menghasilkan emosi negatif pada dirinya, dan jika anak berulang kali mengalami emosi negatif maka emosi itu yang akan mendominasi di otak mereka (O`Hagan, 2006).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…As such, longer measures have emerged assessing a range of CEA experiences. For example, the Emotional Abuse Questionnaire (EAQ; Momtaz et al, 2022) is a 30-item instrument for measuring emotional abuse and psychological maltreatment in youth. Results from factor analysis supported 6 factors: Verbal Abuse, Overcontrol, Terrorising, Insufficient Control, Emotional Rejection, and Overexpectations.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%