Epistemological Foundations Of Early Legal Utilitarianism

Abstract

This article analyzes the aggregate of reality cognition methods used in certain theories in the history of ethics and legal thought that are based on the principle of utility.
 The objective of this article is to provide a full study of the methodology of the utilitarianism to determine the place of the methodology in the establishment of utilitarianism, and also to expand the 
 understanding of the development of legal utilitarianism, origin of ethics and legal prerequisites for the emergence of legal utilitarianism.
 The article used methods such as universal reality cognition methods, general scientific methods, such as the historical method, formal and logic (dogmatic) method, analysis, synthesis and others and 
 specific (specifically scientific) methods.
 The main result of the article is the justification that the emergence of utilitarianism is conditioned, inter alia, by the synthesis of the empirical and theoretical methodology.
 efore that, the application of purely empirical or purely theoretical methodologies for considering the state and legal phenomena through the prism of utility did not lead to the creation of a separate branch 
 of philosophy, ethic and legal thought – utilitarianism.
 The main conclusion of this article is that the "moral arithmetic" created under classical utilitarianism and later developed in the contemporary utilitarianism,based on which it is possible to compute the 
 utility of this or that action (totality of actions), contradicts such universal legal values as justice, defense, enforcement of rights and freedoms, principle of equality, and the moral values, and, therefore,
 cannot be supported.
 
 

The Role of Ethics in Decision Making by the Constitutional Court on the Age Limit for Presidential and Vice Presidential Candidates

“…In utilitarianism, actions that are considered ethical are those that bring maximum benefit or reduce suffering as much as possible to the entire society or group affected (Philip Schofield, 2013). This is in line with the results of research (Kolosov & Sigalov, 2020a) which states that ethics and legal thinking are based on the principle of utility. If associated with utilitarianism, actions that are considered ethical then this theory focuses on the consequences or outcomes of actions, and the main goal is to achieve overall happiness or social welfare (Kolosov & Sigalov, 2020b).…”

Tinjauan Kemanfaatan Pemberian Hak Pembebasan Bersyarat Bagi Narapidana Residivis

“…Jeremy Bentham menyebut tujuan hukum adalah memberikan kemanfaatan dan kebahagiaan sepenuhnya kepada masyarakat berdasarkan falsafah sosial yang menyebutkan setiap masyarakat memungkinkan kebahagiaan dan hukum sebagai alat untuk mewujudkan kebahagiaan tersebut (Hynronimus, 2012) To Attain Equity (untuk mencapai persamaan) Dengan demikian, ketika melakukan suatu tindakan atau menghadapi situasi yang dianggap penting secara moral, individu menghitung siapa saja yang akan terpengaruh oleh tindakan tersebut dan seberapa besar kesenangan atau penderitaan yang dapat ditimbulkannya terhadap mereka yang terkena tindakan tersebut dan memilih jenis tindakan yang diambil. Tindakan untuk mengoptimalkan jumlah kesenangan atau rasa sakit ini (Kolosov & Sigalov, 2020).…”

“…Lebih lanjut, dalam konsep teori utilitarianisme, terdapat proses untuk memaksimalkan kedayagunaan, yang mana dalam proses tersebut memaksimalkan kedayagunaan adalah sama dengan memaksimalkan kebahagiaan, manfaat, keuntungan, dan kenikmatan bagi sebanyak-banyaknya orang, sehingga dalam premis yang sama, memaksimalkan kedayagunaan adalah sama dengan meminimalkan rasa penderitaan bagi sebanyak-banyaknya orang yang terdampak kepada situasi yang secara moralitas dianggap penting baginya (Pratiwi et al, 2022). Jeremy Bentham menjustifikasi pengukuran rasa kebahagiaan ini dengan konsep yang dia sebut "Perhitungan Moral" atau oleh beberapa ahli disebut pula sebagai "hedonistic calculus" (Kolosov & Sigalov, 2020). Konsep pertama dari perhitungan ini adalah mengetahui nilai-nilai kuantitatif dari kebahagiaan yaitu nilai pleasure dan nilai pain.…”

“…Selanjutnya untuk menentukan kecenderungan secara umum dari sebuah tindakan diperlukan untuk (Kolosov & Sigalov, 2020): a. menjumlahkan semua angka yang menunjukan kecenderungan dari kesenangan atas rasa sakit yang diuntungkan dari tindakan tersebut; b. menjumlahkan semua angka yang menunjukan kecenderungan rasa sakit atas kebahagiaan yang dirugikan dari tindakan tersebut; c. jumlah total keseluruhannya.…”

“…Syarat utama kebenaran perhitungan utilitarian tersebut adalah kelestarian nilai yang sama kebahagiaan bagi setiap orang untuk menentukan benar atau salahnya tindakan yang dilakukan. Menyimpulkan utilitas merupakan hal yang cukup penting dalam suatu aktivitas hukum dalam utilitarianisme hukum (Kolosov & Sigalov, 2020).…”