Suhu udara merupakan parameter utama dalam penetapan lahan pertanian. Terbatasnya stasiun iklim mengakibatkan sebagian besar wilayah di Kabupaten Manokwari belum memiliki data suhu udara. Pemanfaatan citra satelit Landsat 8 merupakan salah satu solusi alternatif untuk menyediakan data suhu udara pada wilayahwilayah yang belum memiliki stasiun iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menguji performa citra satelit Landsat 8 dalam mengestimasi suhu udara maksimum dan suhu udara rata-rata di Kabupaten Manokwari. Suhu udara diestimasi menggunakan pendekatan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Pengujian dilakukan menggunakan 7 (tujuh) parameter statistik, yaitu mean error (ME), mean absolute error (MAE), root mean square error (RMSE), relative bias (RBIAS), mean bias factor (MBIAS), percent bias (PBIAS), dan Pearson correlation coefficient (r). Disamping itu dilakukan uji T berpasangan (paired T-tes) untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara suhu udara hasil estimasi citra satelit dengan suhu udara hasil pengamatan pada stasiun iklim. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 perekaman 2015 -2020 sebanyak 33 scene dan data suhu udara hasil pengamatan pada stasiun iklim. Hasil penelitian menunjukkan suhu udara maksimum dan suhu udara rata-rata hasil estimasi citra satelit Landsat 8 memiliki akurasi yang baik dengan nilai error ME = 0,50 o C, MAE = 2,73 o C, dan RMSE = 3,45 o C serta tingkat penyimpangan RBIAS = 0,09, MBIAS = 1,00, dan PBIAS = 9,16%. Disamping itu suhu udara hasil estimasi citra satelit Landsat 8 tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap suhu udara hasil pengamatan pada stasiun iklim meskipun memiliki korelasi yang lemah dengan nilai r = 0,31. Sehingga citra satelit Landsat 8 dapat digunakan sebagai solusi alternatif dalam penyediaan data suhu udara di Kabupaten Manokwari untuk mendukung pengembangan lahan pertanian.