[Bahasa]: Kegiatan pengadian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam membuat bahan ajar matematika berbasis etnomatematika dan mengetahui respon peserta terhadap kegiatan tersebut. Metode yang digunakan adalah service learning yang terbagi menjadi dua kegiatan yaitu synchronous dan asynchronous. Anchronous terdiri atas penyampaian materi dan presentasi, sedangkan asynchronous berupa bimbingan pembuatan bahan ajar. Peserta yang mengikuti kegiatan PkM ini adalah sebanyak 408 guru matematika yang menghasilkan sebanyak 78 buah bahan ajar setelah revisi. Hasil pengabdian ini menunjukkan lima kesalahan yang dilakukan oleh guru matematika dalam menuliskan bahan ajar berbasis etnomatematika antara lain: (1) bahan ajar yang dibuat tidak sesuai template yang ditentukan, (2) bahan ajar tidak memanfaatkan filosofi/nilai budaya, namun hanya melihat bentuk objek, (3) bahan ajar tidak didasarkan pada budaya tertentu, (4) materi dan langkah pembelajaran tidak sesuai dengan filosofi budaya yang diangkat, dan (5) kegiatan tidak dirancang dengan baik dan berpotensi plagiat. Respon peserta terhadap kegiatan dapat dikategorikan sangat baik (4,55), sedangkan pengetahuan peserta mengenai etnomatematika dan kesulitan yang mungkin dihadapi peserta dalam membuat dan menerapkan bahan ajar berbasis etnomatematika di kelas tergolong baik, dengan nilai rata-rata masing-masing 3,9. Hal yang masih perlu diperhatikan oleh guru matematika adalah meluangkan lebih banyak waktu dalam mengeksplorasi nilai budaya sehingga filosofi dari budaya tersebut sesuai dengan konteks materi yang akan diajarkan. Guru juga perlu meningkatkan kemampuan dalam membuat dan menerapkan bahan ajar berbasis etnomatematika dalam proses pembelajaran matematika.
Kata Kunci: etnomatematika, pembuatan bahan ajar, pengabdian kepada masyarakat, matematika
[English]: This community service program (PkM) aims to assist teachers in designing ethnomatematics-based mathematics teaching materials and examine participants' responses to the program. The method used is service learning in the form of synchronous and asynchronous. The first included presentations and content discussions, while the latter was to guide the teachers design teaching materials. There were 408 mathematics teachers participated in this program which resulted in 78 revised teaching materials. There were five mistakes made by the mathematics teachers in designing the ethnomathematics-based teaching materials: (1) it did not comply the specified template, (2) it did not acknowledge cultural philosophies/values, but only refer to the shape of the object, (3) it did not adopt a specific culture, (4) the materials and learning steps were not in accordance with the cultural philosophy used, and (5) the activities were not well designed and have the potential for plagiarism. Participants’ responses to the program can be categorized as very good (4.55), while the participants' knowledge of ethnomatematics and the difficulties that participants may face in making and applying ethnomatics-based teaching materials in the classroom are classified as good, whereas each indicators has the average of 3.9. To the teachers need to spend more time exploring culture so that the philosophy of the culture is in accordance with the material to be taught. Also, the teachers should improve their ability to create ethnomathematical-based teaching materials and apply it in the instructional practices.
Keywords: ethnomatematics, designing teaching materials, community service, mathematics