Studi ini bertujuan untuk mengelaborasi tentang pendidikan IPA multidimensional pada etnosains Bale Adat Sasak dalam perpektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Studi ini merupakan studi literatur (library reseach) dengan sumber data adalah artikel penelitian terdahulu yang memiliki topik terkait pendidikan IPA, konsep IPA, etnosains, dan Bale Adat Sasak. Prosedur dalam penelitian studi literatur dilaksanakan dengan tahapan-tahapan yaitu mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat, menelaah, mengumpulkan konsep atau naskah, kemudian dilakukan elaborasi dan eksplanasi terhadap data/teks yang terkumpul. Hasil studi menunjukkan bahwa ((1) hakikat pembelajaran IPA dapat diklasifikasikan menjadi tiga dimensi yaitu IPA sebagai produk, IPA sebagai Proses, dan IPA sebagai sikap; (2) Bale Adat khas suku Sasak terdiri atas beberapa jenis yaitu Bale Beleq Bencingah, Bale Bonter, Bale Tani, Bale Jajar, Bale Tajuk, Berugag (Sekepat-Sekenam); (3) bahan pembuatan Bale Adat masih mengikuti ajaran turun-menurun dengan menggunakan bahanbahan alami yang sering dijumpai di sekitar masyarakat, seperti kayu, bambu, batang dan daun alang-alang, dan getah pohon, serta lantai rumah yang terbuat dari campuran tanah, getah pohon, dan abu yang kemudian diolesi dengan kotoran kerbau; (4) etnosains Bale Adat Sasak mengandung konsep indigenous science dalam pemanfaatan bahan pembuatannya dan dapat diintegrasikan dalam konsep IPA seperti konsep struktur dan fungsi jaringan, serta konsep sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari; (5) model Project Based Learning (PjBL) dengan pendekatan etnosains dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan proses sains, sikap konservasi, dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.