ETIKA UANG, RELIGIUSITAS, DAN PENGGELAPAN PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kabupaten Gunungkidul)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran religiusitas pada pengaruh etika uang terhadap penggelapan pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang berada di kabupaten Gunungkidul. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan kriteria (1) wajib pajak orang pribadi yang memiliki NPWP, (2) wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. Data penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden yang memenuhi kriteria. Penelitian ini memperoleh responden sebanyak 42 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square dengan bantuan WarpPLS. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa etika uang berpengaruh terhadap penggelapan pajak. Namun, penggelapan pajak tidak dipengaruhi oleh religiusitas. Penelitian ini juga membuktikan bahwa variabel religiusitas memoderasi pengaruh antara etika uang dengan penggelapan pajak.

Etika Uang, Religiustas, Dan Penggelapan Pajak

“…Beberapa penelitian terdahulu sudah meneliti mengenai faktor yang memengaruhi perilaku tidak etis, termasuk didalamnya perilaku penggelapan pajak. Seperti (Nurachmi & Hidayatulloh, 2021); (Abdurahman & Hidayatulloh, 2020); (Nugroho et al, 2020); (Mutingatun & Hidayatulloh, 2020); (Ganinda et al, 2020); (Hafizhah, 2016) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi penggelapan pajak adalah etika uang. Selain itu, (Hidayatulloh & Syamsu, 2020); (Sofha & Utomo, 2018) juga mengungkapkan bahwa faktor lain yang memengaruhi penggelapan pajak adalah religiusitas.…”

“…Sehingga, cinta uang merupakan salah satu penyebab wajib pajak untuk melakukan penggelapan pajak. Pernyataan ini didukung oleh beberapa hasil penelitian sebelumnya, seperti (Nurachmi & Hidayatulloh, 2021); (Abdurahman & Hidayatulloh, 2020); (Nugroho et al, 2020); (Mutingatun & Hidayatulloh, 2020); (Ganinda et al, 2020); (Hafizhah, 2016) yang menyatakan bahwa cinta uang merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku tidak etis, termasuk didalamnya perilaku penggelapan pajak. Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) penelitian ini adalah sebagai berikut.…”

“…Hal ini berarti bahwa individu yang memiliki rasa cinta uang cenderung enggan untuk mengeluarkan uangnya untuk kegiatan yang tidak memberikan timbal balik baginya atau kegiatan yang dianggap tidak penting baginya, seperti perilaku dalam membayar pajak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya (Nurachmi & Hidayatulloh, 2021); (Abdurahman & Hidayatulloh, 2020); (Nugroho et al, 2020); (Mutingatun & Hidayatulloh, 2020); (Ganinda et al, 2020); (Hafizhah, 2016) yang menyatakan bahwa etika uang berpengaruh terhadap penggelapan pajak.…”