Evaluasi Efektivitas Sambiloto (Andrographis paniculata) sebagai Hepatoprotektor terhadap Jejas Hati Imbas Obat

Abstract

Jejas hati imbas obat ditandai dengan peningkatan kadar enzim hati dan kerusakan jaringan hati. Jejas hati imbas obat sering disebabkan oleh konsumsi beberapa obat seperti parasetamol dan rifampisin. Jejas hati imbas obat dapat dibagi menjadi jejas hati imbas obat tipe intrinsik dan jejas hati imbas obat tipe idiosinkratik. Penatalaksanaan jejas hati imbas obat adalah dengan menghentikan konsumsi obat terkait. Salah satu obat herbal asli Indonesia adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata) yang memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai hepatoprotektor dan agen antiinflamasi. Pemberian sambiloto (Andrographis paniculata) pada mencit maupun tikus yang mengalami jejas hati imbas obat menyebabkan penurunan kadar enzim hati di dalam darah dan memperbaiki gambaran histologis hati sehingga sambiloto dapat menjadi salah satu terapi adjuvant untuk mengatasi jejas hati imbas obat.

Upaya Konservasi Tumbuhan Obat Dan Pengembangannya Untuk Kesejahteraan Masyarakat

“…Selanutnya tanaman Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees. ), memiliki manfaat sebagai obat diabetes (Adha et al, 2019), Immunomodulator (Alkandahri et al, 2018), antioksidan, anti HIV-1, antiflue, antimalaria, antidiare (Widyawati, 2007), antibakteri (Yanti et al, 2017), dan jejas hati imbas obat (Elisabeth et al, 2022). Nama dan bentuk tanaman obat yang dibudidayakan oleh peserta ketiga dan keempat disajikan pada gambar 6.…”