Pembangunan prasarana pengolahan limbah di Kota Samarinda dengan sistem IPAL komunal, dilakukan oleh PUPR Samarinda yang merupakan program dana alokasi khusus (DAK). IPAL komunal Ketupat RT.14 Kelurahan Masjid Samarinda Seberang yang beroperasi 2019 dengan sistem anaerobik dengan menggabungkan sistem anaerobic baffled reaktor dan anaerobik filter masih terdapat fungsi dari beberapa fasilitas belum berjalan optimal. Berdasarkan hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda yang dibandingkan dengan baku mutu PERMEN LHK No. P.68/2016 terdapat 3 parameter yang melebihi baku mutu yaitu TSS, BOD dan amonia. Penelitian ini bertujuan untuk efektifitas penyisihan, evaluasi aspek teknis (HRT, OLR dan Rasio BOD/COD), aspek operasional pemeliharaan dan kualitas efluen air limbah parameter TSS, COD, BOD, pH, dan amonia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan rumus efisiensi penyisihan, perbandingan baku mutu dan hasil studi literatur. Dilakukan pengujian air sampel, pengukuran debit, observasi IPAL dan wawancara pengurus. Hasil penelitian yang didapatkan ialah efisiensi penyisihan unit sedimentasi 91,9% TSS, 83,72% BOD, 88,6% COD dan 79% amonia diperoleh hasil melebihi kriteria desain, unit AF menyisihkan TSS 17,8%, COD 12,2%, dan BOD 9,5%, dan unit ABR menyisihkan TSS 12,2%, COD 30,1%, BOD 21,05% dan amonia 27,4% penyisihan unit masih rendah dan belum sesuai kriteria desain. Berdasarkan aspek teknis diperoleh hasil OLR dan rasio BOD/COD memenuhi kriteria desain, sedangkan HRT unit sedimentasi diperoleh 66 jam terjadi waktu tinggal yang berlebih, AF 22 jam belum sesuai kriteria desain 36–48 jam dan ABR 22 jam sesuai kriteria desain yaitu > 8 jam. Pemeliharaan dan operasional IPAL Komunal belum terdapat pengurus pemeliharaan dan belum sesuai dengan prosedur sehingga berpengaruh pada kinerja IPAL Komunal kurang optimal. Kualitas effluent IPAL komunal diperoleh nilai pH, COD, dan amonia sudah sesuai baku mutu sedangkan TSS diperoleh 77,5mg/L dan BOD 35mg/L masih melebihi baku mutu yaitu 30 mg/L.