2022
DOI: 10.36418/cerdika.v2i2.310
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi Swamedikasi Obat Terhadap Pasien di Apotek Cicaheum Farma Kota Bandung

Abstract: Latar Belakang: Sebelum masyarakat memutuskan untuk mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan, banyak dari mereka yang melakukan cara mengobati diri sendiri atau yang disebut swamedikasi (self medication). Sesuai yang dijelaskan dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1993, swamedikasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit yang sedang dideritanya tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter. Tujuan: Penelitian ini bertu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
Order By: Relevance
“…Sedangkan menurut Rachmawati, H. (2011) iklan televisi terindikasi berdampak pada proses pengobatan sendiri dikarenakan informasi yang disajikan dalam iklan secara bertahap melemahkan kepercayaan konsumen terhadap obat, yang kemudian berdampak negatif pada setiap individu-individu untuk memilih obat sebagai pengobatan penyakit atau cedera yang mereka alami [3]. Swamedikasi juga dapat dikatakan sebagai tindakan yang dalam upaya penyembuhan diri sendiri tanpa adanya konnsultasi kepada dokter [4]. Dapat dikatakan bahwa apabila seseorang merasakan kesenjangan atau gangguan pada sistem kesehatan tubuh yang kemudian diatasi dengan menggunakan obat bebas non resep serta tidak mengobati penyakitnya melalui konsultasi kepada dokter terkait, maka orang tersebut tengah melakukan tindakan swamedikasi untuk dirinya sendiri.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Sedangkan menurut Rachmawati, H. (2011) iklan televisi terindikasi berdampak pada proses pengobatan sendiri dikarenakan informasi yang disajikan dalam iklan secara bertahap melemahkan kepercayaan konsumen terhadap obat, yang kemudian berdampak negatif pada setiap individu-individu untuk memilih obat sebagai pengobatan penyakit atau cedera yang mereka alami [3]. Swamedikasi juga dapat dikatakan sebagai tindakan yang dalam upaya penyembuhan diri sendiri tanpa adanya konnsultasi kepada dokter [4]. Dapat dikatakan bahwa apabila seseorang merasakan kesenjangan atau gangguan pada sistem kesehatan tubuh yang kemudian diatasi dengan menggunakan obat bebas non resep serta tidak mengobati penyakitnya melalui konsultasi kepada dokter terkait, maka orang tersebut tengah melakukan tindakan swamedikasi untuk dirinya sendiri.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Obat yang dimusnahkan diantaranya obat yang sudah kadaluarsa, rusak, ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar (Wasistha et al, 2022). Edukasi sangat diperlukan oleh masyarakat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat (Mirawati & Rusmana, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Nisa, Amarullah and Wahyuni (2021) reported that only 22.2% of pharmacists performed drug information services. Similarly, Mirawati and Rusmana (2022) reported that in research conducted on 40 patients who performed self-medication, most of them had not received effective communication, information, and education services. However, another study conducted by Setia and colleagues (2019) showed that, with the research results based on cumulative data, more than 50% of the provided drug information services were in the fairly good category.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%