2018
DOI: 10.7454/psr.v5i1.3870
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi di Puskesmas Siantan Hilir Kota Pontianak Tahun 2015

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Pemilihan obat mengacu pada penegakan diagnosis. Jika diagnosis yang ditegakkan tidak sesuai maka obat yang digunakan juga tidak akan memberi efek yang diinginkan [27]. Berdasarkan tabel 3 analisa data yang dilakukan didapatkan hasil adanya ketidaktepatan indikasi pada preeklampsia ringan maupun preeklampsia berat.…”
Section: Distribusi Ketepatan Pengobatan Antihipertensiunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Pemilihan obat mengacu pada penegakan diagnosis. Jika diagnosis yang ditegakkan tidak sesuai maka obat yang digunakan juga tidak akan memberi efek yang diinginkan [27]. Berdasarkan tabel 3 analisa data yang dilakukan didapatkan hasil adanya ketidaktepatan indikasi pada preeklampsia ringan maupun preeklampsia berat.…”
Section: Distribusi Ketepatan Pengobatan Antihipertensiunclassified
“…Tepat obat adalah kesesuaian pemberian obat antihipertensi yang dapat ditimbang dari ketepatan kelas lini terapi, jenis dan kombinasi obat bagi pasien hipertensi [27]. Dalam penanganan antihipertensi pada kehamilan penelitian mengenai keamanan pada ibu hamil yang dibutuhkan masih kurang sehingga golongan CCB lebih disarankan menggunakan nifedipin.…”
Section: Distribusi Ketepatan Pengobatan Antihipertensiunclassified
“…Apabila pasien menerima dosis yang terlalu rendah maka kadar obat dalam darah akan berada di bawah kisaran terapi sehingga tidak memberikan efek terapeutik yang diharapkan yaitu outcome terapi berupa tidak tercapainya penurunan tekanan darah. Begitu juga sebaliknya, apabila dosis yang diterima pasien terlalu tinggi dapat menyebabkan kadar obat dalam darah melebihi kisaran terapi sehingga menimbulkan efek samping dan toksisitas (Untari et al, 2018). Oleh karena itu penting untuk menjaga agar dosis tetap berada pada rentang dosis minimal hingga dosis maksimal dalam seharinya.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Analisis Deskriptifunclassified
“…Menurut penelitian yang dilakukan oleh Untari, Agilina, & Susanti, (2018) mengenai rasionalitas penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Siantar Hilir menunjukan bahwa obat yang digunakan pasien hipertensi yaitu kaptopril (47,46%), amlodipin (34,75%), hidroklorotiazid (16,10%), furosemid (0,85%), dan spironolakton (0,85%). Evaluasi rasionalitas penggunaan obat pada pasien hipertensi berdasarkan pedoman JNC VII menunjukkan tepat indikasi sebesar 100%, tepat obat 70,65%, tepat pasien 100%, dan tepat dosis 98,91%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jika diagnosis yang ditegakkan tidak sesuai maka obat yang digunakan juga tidak akan memberikan efek yang diinginkan. Evaluasi ketepatan indikasi dilihat dari perlu tidaknya pasien diberi obat antihipertensi berdasarkan tekanan darah yang dilakukan sebanyak dua kali dengan rentang waktu pengukuran 5 menit (Untari et al, 2018).…”
Section: Hasil Dan Pembahasan 1 Karakteristik Pasienunclassified