Packed red cell (PRC) merupakan komponen darah dengan frekuensi penggunaan tertinggi dibandingkan komponen darah lainnya seperti thrombocyte concentrate (TC); cryoprecipitate; dan plasma, sehingga laporan terkait reaksi transfusi akibat penggunaan PRC juga menempati urutan pertama. Secara umum reaksi transfusi dapat dipicu oleh terjadinya reaksi yang bersifat imunologi dan non-imunologi. Reaksi imunologi sendiri berkaitan dengan ketidakcocokan darah donor dan resepien sedangkan reaksi non-imunologi berkaitan dengan infeksi penyakit menular, kontaminasi bakteri, hipotermia, keracunan sitrat, kelebihan zat besi dan asidosis. Adapun kondisi asidosis (penurunan kadar pH) produk darah sejauh ini belum banyak dilaporkan, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kualitas PRC berdasarkan kadar pH darah selama penyimpanan 36 hari. Pengukuran kadar pH darah dilakukan terhadap 5 sampel darah PRC menggunakan alat ukur pH meter Ohaus Starter 3100-F. Interval waktu pengukuran adalah setiap 3 hari, sejak hari penyadapan darah yaitu hari ke-0 hingga akhir masa simpan yaitu hari ke-36. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kadar pH darah terus mengalami penurunan dari hari ke hari dengan kurva yang landai. Persentase penurunan kadar pH darah berada pada kisaran 5,63%- 14,49% dengan nilai kadar pH darah di akhir masa simpan berada pada rentang 6,73- 6,90 dengan rerata 6,82. Nilai tersebut masuk dalam kategori produk darah aman digunakan hingga akhir masa simpan, karena berada pada batas aman kadar pH darah yang ditetapkan dalam regulasi pemerintah yaitu PMK No 91 tahun 2015.