Ghoenu (Abelmoschus manihot L) merupakan tanaman tropis dari family Malvaceae yang dimasyakat selain digunakan sebagai sayuran juga digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional. Secara empiris, rebusan daun ghoenu (A. manihot L) digunakan sebagai penurun kolesterol, analgetik, obat sakit ginjal, maag. Ghoenu mengandung metabolit sekunder antara lain flavonoid, asam amino, nukleosida, polisakarida, asam organik, steroid, minyak volatil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mentukan kadar fenolik dan flavonoid ekstrak dan fraksi daun Ghoenu (Abelmoschus manihot L) serta uji antioksidan secara in vitro menggunakan DPPH (1-1-diphenyl-2-picrahidrazyl). Daun ghoenu diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Pengukuran kandungan fenolik total ditentukan dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteau, kadar flavonoid ditentukan dengan menggunakan metode kolorimeter kompleks aluminium klorida, serta aktivitas antiradikal ditentukan dengan menggunakan metode DPPH. Fraksi etil asetat menunjukkan kadar fenolik dan flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan ekstrak metanol, fraksi n-heksana dan fraksi air dengan kadar berturut-turut sebesar 28,476 g EAG/100 g sampel, 26,098 g EAG/100 g sampel, 15,905 g EAG/100 g sampel, 7,397 g EAG/100 g sampel untuk fenolik dan 49,812 g EK/100 g sampel, 44,198 g EK/100 g sampel, 41,898 g EK/100 g sampel dan 24,042 g EK/100 g sampel. Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 7,42 µg/mL.