Background: Oral and dental health service facilities are very at risk of infection. It found an increase in the frequency of microorganisms before 33.3% and after 80% of treatments in the air of the practice room and an increase in microorganisms before 18.3% and after 70% treatment on the surface of the dental unit. Method: This study aim to report integratively on infection prevention and control guidelines in dental and oral health facilities. The literature review used in this article uses the Systematic Literature Review method by analyzing 618 articles on the scientific search engines Science Direct, ProQuest, Google Schoolar and Pubmed with the criteria for articles related to keywords and 14 articles were collected as literature studies related to material. Result: Guidelines for the implementation of infection prevention in dental and oral health facilities.
Conclusion: Effective and efficient infection control efforts in dentist practice can reduce the spread of infectious diseases in dental andoral health care facilities. PENDAHULUAN Rumah sakit ataupun klinik sebagai tempat pelayanan kesehatan dapat menyebabkan penularan infeksi. Pada tahun 2011 di Inggris sekitar 6,4% pasien di rumah sakit memperoleh infeksi sebagai akibat dari prosedur, tindakan perawatan atau peralatan medis. 1 Prevalensi terjadinya infeksi di tempat pelayanan kesehatan di negara maju berkisar 3,5%-12%, sedangkan di negara berkembang sebesar 5,7%-19,1%. 2 Terjadinya infeksi silang dikarenakan adanya penularan agen infeksi antara pasien dengan tenaga kesehatan atau sebaliknya. 3 Penularan infeksi ini dapat terjadi melalui droplet, darah, saliva dan instrument yang terkontaminasi. 4 Tenaga kesehatan termasuk dokter gigi dan asisten gigi sangat berisiko terhadap penyakit menular, diantaranya yaitu sebesar 1,6% dokter gigi dan asisten gigi terinfeksi Hepatitis C dan sebesar 6,1% dokter gigi dan asisten gigi terinfeksi Hepatitis B. 5,6 Pelayanan praktik dokter gigi sangat berisiko terjadi penularan infeksi, didapatkan adanya peningkatan frekuensi mikroorganisme sebelum perawatan sebesar 33,3% dan sesudah perawatan sebesar 80% di udara ruang praktik serta peningkatan mikroorganisme sebelum perawatan