1, shinta@stmik-mdp.net 2 ABSTRAK: Dalam tulisan ini, dipaparkan hasil pengembangan system klasifikasi bentuk lengkung gigi berbasis algoritma propagasi balik jaringan saraf tiruan. Sejumlah fitur bentuk lengkung gigi dipilih sebagai input jaringan saraf tiruan berdasarkan hasil pengujian secara statistik terhadap variabel bentuk lengkung gigi. Piranti lunak dikembangkan terdiri dari sejumlah fitur yang digunakan untuk pengujian dan pelatihan JST, serta pengenalan bentuk lengkung berdasarkan parameter input yang diberikan oleh peng-guna. Eksperimen dilakukan terhadap data numerik hasil ekstraksi citra digital model cetakan lengkung gigi rahang atas sejumlah 190 orang pasien yang diambil secara acak. Citra lengkung gigi diperoleh dengan melakukan pemindaian terhadap model cetakan lengkung gigi tiga dimensi (3D) pasien ortodonti disejumlah klinik di Jakarta. Hasil uji coba menunjukkan bahwa 76,3158% berhasil diklasifikasikan dengan benar oleh sistem berbasis JST tersebut. Ke depannya sistem akan dikembangkan lebih optimal sehingga dapat diguna-kan untuk mendukung perawatan ortodonti.
Keywords: neural network, dental arch form, statistical analysis
PENDAHULUANSalah satu organ yang berperan penting dalam menunjang metabolisme tubuh adalah gigi. Gigi yang tersusun pada tulang rahang membentuk struktur lengkung yang berbeda secara alamiah, dari segi ukuran maupun bentuk [1] yang dipengaruhi oleh bentuk tulang penyokong lengkung gigi, erupsi, dan kerusakan pada gigi [2]. Banyak permasalahan yang dapat terjadi pada struktur gigi baik secara fungsional maupun estetis. Semua permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menjalani perawatan ortodonti. Perawatan ini dilakukan oleh seorang dokter gigi spesialis ortodonti. Contoh kasus yang banyak ditangani oleh ortodontis, yaitu masalah ketidakberaturan susunan gigi yang terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara ukuran gigi dan ukuran rahang pasien yang mengakibatkan gigi tersusun dengan tidak rapi. Langkah-langkah perawatan untuk merapikan susunan gigi dilakukan berdasarkan diagnosis bentuk lengkung susunan gigi [3]. Bentuk lengkung gigi pasien ditentukan secara manual berdasarkan pengetahuan dan pengalaman ortodontis dengan cara melihat bentuk model cetakan gigi pasien. Untuk membuat model cetakan ini memerlukan biaya yang cukup besar serta memakan waktu, dan hasil perkiraan yang didapat bisa salah karena kelalaian manusia. Selain itu, bentuk lengkung susunan gigi, yaitu ovoid, tapered, dan square, memiliki kemiripan yang sangat tinggi sehingga sulit untuk dibedakan. Apalagi dengan tidak rapinya susunan gigi yang membuat bentuk lengkung menjadi makin tidak jelas.Kemiripan bentuk ini sering kali menimbulkan perbedaan pendapat antar ortodontis saat menetapkan bentuk lengkung gigi seorang pasien. Kesalahan dalam menentukan bentuk lengkung akan berpengaruh pada keberhasilan dan kestabilan hasil perawatan [4].Penelitian ini bertujuan mengembangkan sebuah piranti lunak pendukung perawatan ortodonti yang 8