SCMV (Sugarcane Mosaik Virus) is sugarcane crop disease resulting in chlorosis in leaves with the formation of the colors yellow and green intermittents. Based on survey information obtained that the air observation of all varieties of sugarcane was already stricken with the virus SCMV. Even the most formidable attack is on PS881 varieties with the intensity of the attacks reached 80%, so that it is estimated will lose up to 40% of the harvest. The sugarcane is virus free can be obtained via organogenesis in tissue culture method directly on the apical meristem, somatic embryogenesis at, and also with the addition of khemoterapeutan (acyclovir).The workings of the khemoterapi materials are the chemotherapi will interfere with replication and synthesis of genetic material of the virus but also cause the same effect against the mechanism of synthesis of nuklet acid on plants hosts. This research aims to find the best concentration and exposure time the most good in eliminating viruses SCMV in the apical bud culture of sugarcane PS881, using the antiviral acyclovir in conditions of invitro, so that the resulting plant will be virus free. The methods used to detect the presence of the virus by using the two ways, the first is by serology test through the protein content of the virus / checking nucleic acid virus with ELISA and the second is by RT-PCR. The results of the analysis showed that the interaction between the concentration of khemoterapi and exposure time produces the best treatment in eliminating the virus was . treatment with acyclovir concentration of 20 ppm and exposure time of 5 weeks.
Keywords : ELISA, RT-PCR, sugarcane Mosaic virus, SCMV, PS 881
PENDAHULUANTanaman tebu merupakan bahan baku utama pembuatan gula. Gula merupakan komoditi penting bagi masyarakat Indonesia bahkan bagi masyarakat dunia. Kondisi geografis Indonesia sangat berpotensi untuk menghasilkan tanaman tebu sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang berpotensi sebagai produsen gula terbesar di dunia. Namun pada tahun 2008 Indonesia mengimpor gula sebesar 2,3 juta ton setara raw sugar, yang terdiri dari gula putih, gula rafinasi dan gula mentah. Kebutuhan impor gula ini akan semakin tinggi seiring dengan banyaknya tanaman tebu yang terserang panyakit, sehingga dapat menurunkan produksi gula. Berdasarkan survei pengamatan lapang, mendapatkan informasi bahwa semua varietas tebu sudah terserang virus SCMV.SCMV adalah penyakit pada tanaman tebu dengan gejala yang sangat penting yaitu adanya garis-garis berwarna kuning kehijauan dengan latarbelakang warna hijau daun sehingga menyerupai gambaran mosaik pada daun, yang sangat tampak pada daun yang masih muda (Lilik & Tri 2009). Penyakit ini adalah penyakit yang sangat serius karena dapat menurunkan produksi gula 0,2% sampai dengan 50% tergantung tingkat infeksi virus dan ketahanan varietas terhadap penyakit mosaik (M. Andriani et al., 2012). Menurut observasi survei pengamatan lapang yang kami lakukan bersama petugas di perkebunan Jatiroto Jember, di dapatkan bahwa sekitar 60...