Virus corona sebagai virus yang akan mengakibatkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan timur tengah (MERS-CoV) dan Sindrom pernafasan akut parah (SARSCoV). Ketika pandemi Covid-19 terjadi, masyarakat Indonesia yang memiliki karakteristik sosial yang beragam, mulai dari kelompok usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, terpapar internet/media massa, lingkungan sosial, budaya, suku, dan lain-lain dan memiliki pemahaman dan sikap yang beragam terhadap pandemi Covid-19 tidak semua anggota masyarakat patuh pada protokol kesehatan. Kebiasaan dalam cuci tangan menggunakan air saja tidak dapat melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di tangan. Terlebih jika mencuci tangan tidak di bawah air mengalir. Apalagi kebiasaan menggunakan dan berbagi wadah cuci tangan hal itu sama saja saling berbagi kuman dan tetap membiarkan kuman menempel pada tangan. Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih baik dengan standar prosedur melakukan cuci tangan menggunakan sabun. Memakai masker juga menjaga paru-paru terhindar dari polusi, mencegah penularan penyakit dan mencegah wajah terpapar dari sinar matahari berlebihan. Sedangkan menjaga jarak merupakan tindakan untuk mencegah penyakit menular, dengan menjaga jarak anatara satu orang dengan orang lain dapat menceegah penularan covid-19. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan edukasi pada masyarakat tentang protokol kesehatan. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini melalui beberapa tahapan yaitu pertama, dengan meninjau lokasi yang akan dituju dan selajutnya melakukan diskusi dengan pengurus. pemahaman tentang protokol kesehatan sesudah diberikan edukasi didapatkan responden yang sudah paham sebanyak 68 % dan responden yang belum paham menurun menjadi 32 % maka disimpulkan adanya peningkatan pemahaman tentang protokol kesehaan di masa new normal. Diharapkan kepada masyarakat agar menjaga protokol kesehatan secara terus menerus guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.