2021
DOI: 10.20473/jre.v5i1.24321
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Factors that Affecting the Skin Necrotic due to Extravasation Injury and Modality Theraphy at Pediatric Inpatient Ward dr. Soetomo Hospital Surabaya (Januari - Desember 2019)

Abstract: Background: Extravasation injury is the most common complication of intravenous therapy in children. Research in the NICU at UK, found extravasation injury caused skin necrotic 38/1000 neonates, 70% of preterm neonates. Extravasation injuries and their sequels can be more serious morbidity than the underlying disease, potentially for amputation. The research objective was to determine the factors that influence the incidence of skin necrotic due to extravasation injury and the types of treatment modalities in … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Active debridement meliputi berbagai metode seperti: debridement bedah, debridement mekanis, debridement enzimatik, dan debridement biologis yang secara aktif menghilangkan jaringan nekrotik atau mati pada area luka. Sementara itu, autolytic debridement adalah proses alami tubuh yang secara bertahap memecah jaringan nekrotik pada area luka dengan mengandalkan enzim proteolitik yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap luka atau cedera (Saputro et al, 2021). Ketika terjadi luka atau cedera, tubuh secara alami melepaskan enzim proteolitik dengan beberapa tujuan, antara lain menguraikan dan menghilangkan jaringan mati, mengendalikan peradangan atau infeksi, mengurangi kelembaban berlebih, serta menstimulasi pertumbuhan jaringan baru di sekitar luka (Carlos, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Active debridement meliputi berbagai metode seperti: debridement bedah, debridement mekanis, debridement enzimatik, dan debridement biologis yang secara aktif menghilangkan jaringan nekrotik atau mati pada area luka. Sementara itu, autolytic debridement adalah proses alami tubuh yang secara bertahap memecah jaringan nekrotik pada area luka dengan mengandalkan enzim proteolitik yang dilepaskan oleh tubuh sebagai respons terhadap luka atau cedera (Saputro et al, 2021). Ketika terjadi luka atau cedera, tubuh secara alami melepaskan enzim proteolitik dengan beberapa tujuan, antara lain menguraikan dan menghilangkan jaringan mati, mengendalikan peradangan atau infeksi, mengurangi kelembaban berlebih, serta menstimulasi pertumbuhan jaringan baru di sekitar luka (Carlos, 2021).…”
Section: Pembahasanunclassified