2018
DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.3
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor Dominan Konsumsi Buah dan Sayur pada Remaja di SMPN 98 Jakarta

Abstract: AbstrakKonsumsi buah dan sayur di Indonesia, khususnya di Jakarta Selatan, masih sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja di SMPN 98 Jakarta. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross sectional dan teknik sampling stratified random sampling menggunakan data primer yang melibatkan 208 remaja kelas VII dan VIII SMPN 98 Jakarta dari bulan April sampai dengan Mei 2017. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang diisi s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
8

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(11 citation statements)
references
References 26 publications
0
3
0
8
Order By: Relevance
“…Kebiasaan makan yang buruk akan berdampak terhadap status gizi. Rata-rata konsumsi buah dan sayur remaja di Jakarta tahun 2017 adalah 85,1 ± 26,58 g/hari, sementara rekomendasi WHO konsumsi buah dan sayur 400 g/hari [5]. Proporsi masyarakat Indonesia berusia >10 tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah pada tahun 2007 sebesar 93,5% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 93,6%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebiasaan makan yang buruk akan berdampak terhadap status gizi. Rata-rata konsumsi buah dan sayur remaja di Jakarta tahun 2017 adalah 85,1 ± 26,58 g/hari, sementara rekomendasi WHO konsumsi buah dan sayur 400 g/hari [5]. Proporsi masyarakat Indonesia berusia >10 tahun yang kurang mengonsumsi sayur dan buah pada tahun 2007 sebesar 93,5% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 93,6%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…It is said that self-efficacy is a belief in one's ability, where if the adolescent's belief in the benefits of consuming good fruits and vegetables will improve adolescent behavior. It is proven in Anggraeni's (2018) research that there is a significant difference between respondents who have good self-efficacy and respondents who have less conscientious self-efficacy. This also says that self-efficacy is the first step in planning and one's behavior, in other words, the behavior of consuming fruits and vegetables, therefore every person or teenager who has good self-efficacy will try a good or difficult behavior.…”
Section: The Effect Of Self-efficacy On Adolescent Fruit and Vegetable Consumptionmentioning
confidence: 99%
“…Research according to Fibrihirsani (2012) shows that there is a significant relationship between parental support and consumption of fruits and vegetables. So it can be said that parents who have good influence always provide fruit and vegetables at home (Anggraeni , 2018).…”
Section: The Effect Of Parents Influences On Adolescent Fruit and Vegetable Consumptionmentioning
confidence: 99%
“…Remaja dengan ketersediaan sayur dan buah di rumah rendah, konsumsi sayur dan buah remaja tersebut rendah. [16] Preferensi buah dan sayur memiliki hubungan secara langsung terhadap konsumsi buah dan sayur baik di rumah maupun di sekolah. Saat dilakukan penelitian terbagi dalam 4x intervensi kepada siswa, peneliti memberikan snack berupa salad buah, buah segar, lotis (buah segar dengan bumbu) dan sop buah untuk memberikan pengalaman mengkonsumsi sayur dan buah pada siswa.…”
Section: Pengaruh Media Cakram Gizi Terhadap Perilaku Konsumsi Sayur Buah Sebelum Dan Sesudah Intervensiunclassified