Faktor-Faktor Penyebab Eksistensi Permainan Tradisional di Desa Nyangkringan

Abstract

Di tengah arus globalisasi yang sangat deras dimana segala bentuk hiburan dikemas secara modern dan apik. Permainan anak pun mengalami perubahan dalam ragam dan bentuknya, seperti mainan (toys) dan permainan (games). Serbuan mainan dari luar negeri telah menggeser eksistensi permainan tradisional asli Indonesia di hati anak-anak. Fenomena ini terlihat semakin jelas ketika pertumbuhan toko mainan anak yang menjual mainan (toys) dan permainan (game) semakin marak di berbagai kota besar, salah satunya di Yogyakarta. Di sisi lain ada kondisi menarik ketika menengok dusun Nyangkringan. Eksistensi permainan tradisional masih terjaga di dusun tersebut. Terlihat dari aktivitas bermain anak-anak di dusun tersebut yang masih memainkan mainan dan permainan tradisional. Ragam permainan tradisional yang dimainkan oleh warga desa Nyangkringan kabupaten Bantul cukup banyak jenisnya, antara lain sebagai berikut Gobak sodor, Bekelan, Nekeran (kelereng), Lompat tali, Dhelikan (petak umpet), Layangan, Engklek, Dakon, Jamuran, Gamparan. Faktor-faktor penyebab eksistensi permainan tradisional di desa Nyangkringan adalah peran orang tua, hemat dan praktis, ekonomis, pelestarian kebudayaan, transformasi kebudayaan dari generasi tua ke generasi muda, manfaat dan pengaruh positif terhadap perkembangan jiwa anak serta usaha dan kerjasama warga dalam melestarikan permainan tradisional.

Pengembangan Permainan Simpai: Stimulasi Kecerdasan Anak Usia Dini

“…Permainan tradisional dipandang dapat menjadi agen enkulturasi dalam pengembangan karakter anak (García-Monge et al, 2021). Namun beberapa penelitian juga membuktikan bahwa pada jaman sekarang, permainan tradisional mulai tidak dikenal dan kurang menarik bagi anak karena adanya permainan modern atau game online (Lindawati, 2019;R., 2021;Riadi & Lestari, 2021). Oleh sebab itu pengembangan permainan tradisional menjadi sebuah keharusan bagi pendidik, baik dari cara bermainnya maupun dari alat permainan yang digunakan agar bernilai bagi anak (Yuniasih et al, 2020).…”

Revitalisasi game asli Kabupaten Semarang Serok Mancung

“…Permainan tradisional merupakan budaya peninggalan nenek moyang yang berkembang dan dimainkan dari generasi ke generasi dengan menggunakan bahasa maupun ciri khas dari masing-masing daerah. Permainan tradisional memiliki banyak sekali manfaat di dalamnya (Lindawati, 2019).…”

Local Wisdom-Based Market Game to Improve Kindergarten Children's Language Skills

“…By getting to know traditional games, children will practice socializing with friends and their environment (Adpriyadi, 2017;Saleh, Nugraha, & Nurfitriani, 2017). Traditional games can also train children to cultivate the character of loving the motherland (Lindawati, 2019;Sanggita, 2022). One way to improve early childhood language skills is by changing the originally monotonous learning from books or magazines by developing market games based on local wisdom.…”