Di tengah arus globalisasi yang sangat deras dimana segala bentuk hiburan dikemas secara modern dan apik. Permainan anak pun mengalami perubahan dalam ragam dan bentuknya, seperti mainan (toys) dan permainan (games). Serbuan mainan dari luar negeri telah menggeser eksistensi permainan tradisional asli Indonesia di hati anak-anak. Fenomena ini terlihat semakin jelas ketika pertumbuhan toko mainan anak yang menjual mainan (toys) dan permainan (game) semakin marak di berbagai kota besar, salah satunya di Yogyakarta. Di sisi lain ada kondisi menarik ketika menengok dusun Nyangkringan. Eksistensi permainan tradisional masih terjaga di dusun tersebut. Terlihat dari aktivitas bermain anak-anak di dusun tersebut yang masih memainkan mainan dan permainan tradisional. Ragam permainan tradisional yang dimainkan oleh warga desa Nyangkringan kabupaten Bantul cukup banyak jenisnya, antara lain sebagai berikut Gobak sodor, Bekelan, Nekeran (kelereng), Lompat tali, Dhelikan (petak umpet), Layangan, Engklek, Dakon, Jamuran, Gamparan. Faktor-faktor penyebab eksistensi permainan tradisional di desa Nyangkringan adalah peran orang tua, hemat dan praktis, ekonomis, pelestarian kebudayaan, transformasi kebudayaan dari generasi tua ke generasi muda, manfaat dan pengaruh positif terhadap perkembangan jiwa anak serta usaha dan kerjasama warga dalam melestarikan permainan tradisional.
This study aims to 1). Knowing how the teacher's strategy in increasing student motivation at SMAN 1 Bojongmanik, 2). To find out what factors or obstacles are often found when motivating students so that these students are motivated to continue learning. This research is a descriptive qualitative research with a case study approach, the participation of this research is 3 teachers of SMAN 1 Bojongmanik. This research uses data collection methods in the form of observation, interviews and documentation. The results of the study show that the teacher's role is a very important role in increasing student learning motivation, such as always reminding students to stay enthusiastic when studying, appreciating active students, inviting less active students to interact in class, and helping students who do not understand, and not blaming students who try to answer even though the answer is wrong, and using new and not monotonous learning media, for example showing learning videos, using quiziz and google form affiliations and giving rewards to students who get the highest score.
The purpose of this study is to describe and analyze in-depth about parenting patterns in building social behavior of adolescents in Banjarsari Subdistrict Cipocok Jaya Serang City. The research conducted is qualitative field research, where this research produces analytical procedures that do not use statistical analysis procedures or other quantification methods.The method used in this study is a descriptive method. Data collection techniques are conducted among others: interviews, observations and documentation. Interviews are conducted on parents and children. Observations are carried out to see the parenting patterns given to the child. And documentation is done in order to obtain information and written sources or documents when conducting research.Parenting Patterns in Adolescent Social Behavior Development In Banjarsari Village, Cipocok Jaya District, Serang City, no parents are involved in raising their children, and only one parenting pattern is used in educating and caring for them.
Perempuan dan pendidikan merupakan dua frasa yang sering diidentikan dengan nilai perjuangan. Kultur patriarkhi yang merebak di masyarakat telah menempatkan perempuan sebagai subjek yang “pantas” untuk dalam memperoleh pedidikan formal yang layak dibanding laki-laki. Perjuangan perempuan dalam memperoleh pendidikan banyak disajikan dalam industry film di Indonesia, diantaranya film MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta). Film tersebut menceritakan sosok Tupon dan anaknya bernama Sekar Palupi yang berjuang untuk melawan stereotype masyarakat terhadap perempuan dan pendidikan. Perjuangan mereka dalam memperoleh pendidikan disajikan dalam setiap scene film yang dianalis oleh peneliti menggunakan metode analisis wacana. Peneliti mengumpulkan data melalui dokumentasi dengan cara meng-capture scene film yang sarat akan tanda (signs) untuk dianalis maknanya. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa rekaman film, kemudian ditambah dengan dengan data sekunder berupa informasi yang mendukung penelitian dari berbagai artikel jurnal, media massa maupun buku-buku refrensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film MARS (Mimpi Ananda Raih Semesta) menampilkan bentuk perjuangan perempuan dalam memperoleh pendidikan formal yang layak meskipun di tengah keterbatasan. Banyak tanda (signs) yang ditampilkan pada beberapa scene yang dapat dimaknai memiliki nilai perjuangan dalam pendidikan seperti perjuangan memperoleh biaya pendidikan, perjuangan memenuhi alat belajar anak berupa buku dan pensil, perjuangan mendapatkan beasiswa untuk pendidikan tinggi. Perjuangan yang dilakukan oleh Tupon dan Sekar Palupi dalam memperoleh pendidikan formal juga dapat memberi motivasi kepada para penonton untuk tidak mudah putus asa dalam berjuang memperoleh pendidikan.
AbstrakWanita dan kecantikan merupakan dua hal yang saling berhubungan erat, ibarat dua sisi mata uang. Citra cantik telah demikian meresap dan diterima nyaris tanpa resistensi oleh masyarakat. Media terutama iklan mempunyai peran besar dalam mengkonstruksi citra cantik. Bahkan kini muncul tren fashion hijab dimana berisi wanita-wanita muslimah berhijab yang tetap tampil modis dan fashionable. Tren fashion hijab ini dimanfaatkan oleh pelaku industri kecantikan khususnya kosmetik seperti Wardah untuk meluncurkan produk kosmetiknya dengan melekatkan sensibilitas agama dalam produknya. Iklan kosmetik Wardah pun menampilkan Dewi Sandra sebagai selebriti berhijab untuk menambah kesan Islami pada produk Wardah, ternyata mampu merepresentasikan citra muslimah berhijab yang modis dan fashionable. Hal ini terlihat dalam iklan Wardah Exclusive Series versi Dewi Sandra di Paris. Wanita muslim berhijab kini terhanyut dalam arena kontes yang tidak bisa membedakan mana yang riil dan tidak rill karena mereka berpenampilan layaknya public figure dalam setiap kesempatan. Kata-kata Kunci: Citra AbstractWomen and beauty are two things that are closely interrelated, like two sides of a coin. Beautiful images have been so pervasive and accepted almost without resistance by the public. Media, especially advertising, has a big role in constructing beautiful images. Even now there is a hijab fashion trend which contains Muslim women wearing hijab who still look fashionable and fashionable. This hijab fashion trend is used by beauty industry players, especially cosmetics such as Wardah to launch their cosmetic products by attaching religious sensibility in their products. Wardah cosmetics commercials also feature Dewi Sandra as a hijab celebrity to add an Islamic impression to Wardah products, able to represent the image of a fashionable and fashionable Muslim hijab. This can be seen in the Wardahadvertisement by Exclusive Series Dewi Sandra in Paris. Muslim women wearing hijab are now trapped in a sea of stage that cannot separate what is real from real because they look like public figures at every opportunity.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.