2017
DOI: 10.14710/jkli.16.1.22-28
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Filariasis Di Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan

Abstract: ABSTRAKLatar belakang: Filariasis merupakan salah satu penyakit infeksi, disebabkan oleh cacing filaria yang hidup di kelenjar limfa dan darah manusia, termasuk penyakit tular vektor. Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan merupakan daerah endemis filariasis tinggi dengan mf rate 3,9%, Selain itu, hasil survei darah jari yang pernah dilakukan, di wilayah ini ditemukan 37 orang positif mikrofilaria dalam darahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor lingkungan dan perilaku masyarakat sebagai fakt… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
9
0
17

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 16 publications
(26 citation statements)
references
References 0 publications
0
9
0
17
Order By: Relevance
“…For that, efforts are needed on each family member to educate about the disease and how to prevent worm and repair the sanitation facilities either on a group or family. Several previous studies that support, for example, Suhartono, (1996) showed hand washing, use of cutlery, defecation and knowledge can be associated with a worm infection. Kurniawati, Subakir, & Setyawati, (2016) shows the relationship of personal hygiene, hand washing with soap and latrine usage habits influenced the incidence of intestinal worms.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 76%
See 1 more Smart Citation
“…For that, efforts are needed on each family member to educate about the disease and how to prevent worm and repair the sanitation facilities either on a group or family. Several previous studies that support, for example, Suhartono, (1996) showed hand washing, use of cutlery, defecation and knowledge can be associated with a worm infection. Kurniawati, Subakir, & Setyawati, (2016) shows the relationship of personal hygiene, hand washing with soap and latrine usage habits influenced the incidence of intestinal worms.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 76%
“…This is in line with research (Kartini, 2016), that hand washing is significantly related to the incidence of worm on Elementary School Students. Next to education, employment and washing hands showed no significant relationship statistically with worm infection, although studies conducted by Suhartono (1996) indicates that the knowledge of parents and elementary school students related to worm infection in students. Further research by Sadjiman, Tony (1998) showed that the father and mother's education, and working mother are pertaining to worm infection.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 88%
“…Seringnya mengalami kejadian gempa bumi menjadikan tingginya pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi. Ini dapat diartikan bahwa pengalaman mengalami bencana berpengaruh pada tingginya pengetahuan dan sikap masyarakat dalam menghadapi risiko bencana 13 . Selain itu penelitian Indraswari menyebutkan, pengalaman atau kejadian bencana yang pernah dialami oleh individu dapat menstimulus individu untuk memahami proses menghadapi bencana, sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap proses kesiapsisagaan bencana terutama pada pengetahuan dan sikap menghadapi risiko bencana.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tipe ekosistem, jenis habitat, kondisi pemukiman penduduk, iklim (curah hujan, suhu, kelembaban) sangat memengaruhi keberadaan nyamuk vektor. 15,16,17,18 Spesies nyamuk vektor mempunyai tipe karakteristik habitat yang berbeda. Nyamuk Ae.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kepadatan nyamuk sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan 27 diantaranya iklim (mikro dan makro), topografi dan ekosistem di suatu wilayah. 15,16,17,18 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jentik nyamuk ditemukan pada seluruh ekosistem, yaitu hutan, non-hutan dan pantai (HDP, NHDP, PDP, HJP, NHJP dan PJP). Kepadatan jentik dominan di temukan pada tipe ekosistem HJP (51,4%), lokasi ini masuk hutan dan jauh dari pemukiman penduduk, sedangkan sebagian lagi tersebar di tipe ekosistem lainnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified