2020
DOI: 10.31004/prepotif.v4i1.649
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEMANEN KELAPA SAWIT DI PT. JOHAN SENTOSA

Abstract: The European Commission Supervisory Report calculates cases of MSDs causing 49.9% absence from work for more than three days and 60% permanent disability at work. While in Korea, MSD reduced a very high increase from 1,634 in 2001 to 5,502 in 2010. Musculoskeletal disorders (MSDs) are damage to muscles, nerves, tendons, ligaments, joints, cartilage or spinal discs. The purpose of this study was to study the factors associated with the occurrence of musculoskeletal disorders (MSDs) in oil palm harvesters at PT … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(6 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Alfarisi (2018) mengenai hubungan antara IMT dengan keluhan Low Back Pain bahwa tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan keluhan LBP dengan p-value > 0,05 (p=0,434). 2 Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Ryantono (2018) diperoleh p-value sebesar 0,539 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan keluhan subjektif Low Back Pain.…”
Section: B Hubungan Imt Dengan Keluhan Low Back Painunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Alfarisi (2018) mengenai hubungan antara IMT dengan keluhan Low Back Pain bahwa tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan keluhan LBP dengan p-value > 0,05 (p=0,434). 2 Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Ryantono (2018) diperoleh p-value sebesar 0,539 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan keluhan subjektif Low Back Pain.…”
Section: B Hubungan Imt Dengan Keluhan Low Back Painunclassified
“…Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang , http://jurnal.poltekkespadang.ac.id/ojs/index.php/kesling/index PEMBAHASAN A. Hubungan Umur dengan Keluhan Low Back Pain Hasil penelitian ini menemukan adanya hubungan antara umur dengan keluhan Low Back Pain pada pengendara ojek online Gojek yang berada di kawasan Nanggalo Kota Padang Tahun 2022 yang diperoleh dari hasil uji statistik dengan nilai p-value < 0,05 (p=0,028) dan nilai PR sebesar 1,939 yang artinya seseorang dengan umur berisiko memiliki risiko 1,939 kali merasakan keluhan Low Back Pain dibandingkan umur yang tidak berisiko.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Harwanti dkk (2019) mengenai hubungan umur dengan keluhan Low Back Pain yang memiliki nilai pvalue < 0,05 (p=0,046) berarti ada hubungan umur dengan keluhan Low Back Pain 9. Penelitian lain yang sejalan dengan penelitian ini yang dilakukan olehAlfarisi (2018) mengenai hubungan umur dengan keluhan Low Back Pain yang memiliki nilai p-value < 0,05 (p=0,004) yang dapat disimpulkan ada hubungan umur dengan keluhan Low Back Pain 10. Penelitian yang dilakukan oleh prayojana (2016) mengenai hubungan umur dengan keluhan Low Back Pain juga memiliki nilai p-value < 0,05 (p=0,028) dengan demikian terdapat hubungan bermakna antara umur dengan keluhan LBP 11.…”
unclassified
“…Hervenia Kampar Lestari tahun 2019, hal ini dibuktikan dengan p value (0.008) ≤ α (0.05). 25 Pangkep (p = 0.2 < 0.05). 22 Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raya tahun 2019 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan durasi kerja dengan keluhan gangguan pendengaran pada supir bus Po Pusaka di terminal Baranangsiang Kota Bogor dengan nilai p sebesar 0.059 > 0.05.…”
Section: Kesimpulan Dan Saranunclassified
“…Pekerja yang terpapar intensitas kebisingan yang tinggi secara terus-menerus (kontinyu) dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sel rambut mati. Hal ini memungkinkan timbulnya gangguan pendengaran sekalipun pada pekerja dengan golongan usia relatif muda (24). Operator lapangan compressor house dapat dikatakan tergolong usia muda dan masih memiliki risiko untuk mengalami gangguan sistem pendegaran.…”
Section: Analisis Hubungan Antara Usia Dengan Nilai Ambang Dengarunclassified