2016
DOI: 10.21082/jhort.v21n3.2011.p280-294
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku dan Keputusan Konsumen untuk Membeli Kentang, Bawang Merah, dan Cabai Merah

Abstract: Naskah diterima tanggal 9 Agustus 2011 dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 24 Agustus 2011 ABSTRAK. Penelitian ini diarahkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dan keputusan konsumen dalam membeli kentang, bawang merah, dan cabai merah. Penelitian survai dilaksanakan di tiga kota besar konsumen utama sayuran, yaitu Jakarta (DKI Jaya), Bandung (Jawa Barat), dan Padang (Sumatera Barat) pada bulan April sampai dengan Juni 2007. Responden konsumen ialah 462 pengambil keputusan pembe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
4
0
8

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1
1

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 15 publications
(12 citation statements)
references
References 7 publications
0
4
0
8
Order By: Relevance
“…kentang memiliki pertumbuhan produksi yang tinggi tetapi memiliki strategi pasar yang tidak seimbang hingga memerlukan biaya produksi yang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya (Adiyoga, 2016).…”
Section: Komoditasunclassified
“…kentang memiliki pertumbuhan produksi yang tinggi tetapi memiliki strategi pasar yang tidak seimbang hingga memerlukan biaya produksi yang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya (Adiyoga, 2016).…”
Section: Komoditasunclassified
“…Oleh karena itu, teknologi untuk menghambat kerusakan tersebut perlu diupayakan untuk menjamin mutu kentang segar tetap prima sampai di tangan konsumen meski disimpan dalam kurun waktu yang cukup lama. Beberapa teknologi untuk menghambat kerusakan umbi kentang tersebut antara lain dengan membatasi lingkungan penyimpanan kentang menyangkut pengaturan suhu, kelembaban, intensitas penyinaran, dan iradiasi 7,8,9 . Penanganan segar kentang di Indonesia belum banyak menerapkan tknologi yang memadai dalam rangkaian tataniaganya, sehingga tingkat kerusakan masih lebih dari 20%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…For the majority of Indonesians, regardless of social class or economic status, Capsicum has become an inseparable part of their daily consumption and may serve as a source of vitamin C, E, and folate, as well as carotenoids, phenolic compounds, flavonoids, and capsaicinoids [6,7]. Even with the decrease in household incomes or an increase in household expenses, consumers still tend to buy cabai [8,9]. Like India, Thailand, and South Korea [5,10], the consumption of Capsicums in Indonesia was also high.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%