Bawang merah adalah salah satu komoditas pertanian yang banyak ditanam di Indonesia. Tetapi dalam proses pengolahan bawang terdapat beberapa kendala yang membuat produksinya menjadi terhambat yaitu dalam proses pengupasan dan pemotongan yang masih secara manual. Sehingga memunculkan inovasi untuk membuat mesin pengupas dan pemotong bawang merah yang lebih efektif dan efisien dalam proses produksinya. Dalam skripsi ini yang akan di analisa adalah menghitung laju produksi, kemudian biaya produksi untuk mengetahui berapa biaya per unitnya yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin Pengupas, Pemotong Dan Penggiling Bawang Merah kemudian dengan analisa titik impas dengan metode Break Event Point (BEP). Setelah menganalisa dan melakukan perhitungan, maka didapatkan waktu produksi (Tp) = 2.559,8 menit/batch dan laju produksi adalah 0,0003 unit/menit = 0,43 unit/hari. Kapasitas produksi tiap harinya sebanyak 17 unit/bulan. Lalu perhitungan Manufacturing Lead Time (MLT) didapatkan 11.502 menit/batch = 191,7 jam/batch. Sedangkan laba bersih Rp. 40.661.935/bulan, kemudian titik impas (BEP) sebanyak 0,48 unit tiap bulannya dan penjualan (BEP) dari produksi tersebut sebanyak Rp 4.973.241 tiap bulannya.